Minggu, 30 Januari 2011

Hilangkan Stress di THM

Magnet dunia malam begitu menggoda, khususnya bagi warga kota metropolitan seperti Makassar. Tempat Hiburan Malam (THM) sudah menjadi salah satu alternatif sebagai tempat wisata yang efektif untuk menghilangkan kepenatan setelah berutinitas.

Meski harus mengeluarkan kocek yang begitu banyak, sejumlah anak muda di Makassar tidak mau ambil pusing. Mereka menjadikan dunia malam sebagai tempat refreshing baru untuk menghilangkan kepenatan ata rasa stress, atau bahkan berbagai persoalan hidup yang dihadapinya.
Wandy, salah seorang eksekutif muda yang bekerja di salah satu perusahaan ternama di Makassar, menuturkan, dirinya terkadang ke THM untuk menghibur diri. Meski begitu, dia tidak melulu begitu saja ke THM. Dia melihat momen tertentu, misalnya, momen Ladys Nite atau berakhir pekan di THM tersebut.
"Lumayan banyak uang terkuras dalam menikmati hiburan di THM, mulai ratusan ribu hingga mendekati angka jutaan rupiah. Semuanya untuk memanjakan diri di tempat hiburan," terangnya.
Lainnya halnya dengan Indah. Salah seorang mahasiswi yang juga merangkap sebagai seorang karyawan lepas di salah satu perusahaan swasta, menuturkan, untuk menikmati hiburan, terutama di THM, ia tidak perlu mengeluarkan rupiah. Sebab, sejumlah THM di Makassar memiliki program Ladys Nite, dimana pengunjung perempuan digratiskan untuk masuk.
Bahkan, ada yang menggratiskan setiap malam. Hal itu disebabkan, kata Indah, tiada lain sebagai daya pikat bagi pengunjung pria agarberdatangan berkunjung di tempat hiburan tersebut.
"Di sana kami menikmati dentuman musik yang diracik secara apik oleh house talent tempat hiburan tersebut, tanpa harus merogoh kantong sepersen pun," ujarnya.
Untuk menikmati alunan musik Disk Jokey (Dj) dengan perpaduan atraksi dancer dan home band THM, Indah kerap datang bersama rekan kampus maupun rekan kerja. Meski demikian, dirinya mengaku datang dengan melihat even yang sedang berlangsung.

Lebih lanjut tentang: Hilangkan Stress di THM

Proyek Nikmat Tante Yulia



Hari itu aku sedang sibuk menyelesaikan salah satu proyekku untuk sebuah perusahaan tekstil. Iseng-iseng untuk refreshing, aku buka e-mailku, dan membalas e-mail yang masuk. Ada beberapa e-mail ucapan terimakasih dari mereka yang telah sukses mengikuti langkahku menggeluti bisnis wiraswasta ini. Ada juga e-mail dari calon pelanggan meminta proposal. Juga ada beberapa e-mail joke dari teman-temanku.

Sedang asyik-asyiknya membaca dan membalas e-mail, tiba-tiba HPku berbunyi..

“Yang.., sedang apa nih? Aku kangen..” suara Monika pacarku terdengar di ujung sana.
“Hai Mon.., biasa sedang nyelesaiin kerjaan nih. Kamu masih kuliah ya?”
“Iya.. Lagi nunggu kelas berikutnya. Nanti malam jadi khan?”
“Pasti donk.. Aku juga kangen banget sama kamu..” jawabku mesra.
“Iya deh.. Udah dulu ya yang.. Dosennya udah datang.. Bye..”

Aku pun kemudian melanjutkan membalas e-mail. Setelah itu, kututup program e-mailku, dan akupun kembali mengerjakan proyekku. Lagi-lagi HP-ku berbunyi. Kulihat di layar, ternyata tante Sonya menelponku.

“Halo Wan.., apa kabar sayang?”
“Baik tante..”
“Kamu kok udah beberapa hari ini nggak main ke sini? Sedang sibuk ya?”
“Iya tante..”
“Sombong ya.. Mentang-mentang banyak proyek lupa sama tante..”
“Nggak tante.. Kan..”

Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, tante Sonya sudah memotong pembicaraanku..

“Wan.. Tante punya teman.. Dia katanya punya proyek buat kamu. Kamu hubungi dia hari ini ya..”
“Baik tante..”

Tante Sonyapun kemudian memberikan nama dan alamat serta nomor telepon temannya.

“Asal jangan lupa kamu harus ke sini besok. Tante sudah kengen..”
“OK tante.. Terimakasih ya. Besok pasti Wawan ke sana. Kangen juga sama tante yang seksi abis..” jawabku bercanda.
“Ih.. Kamu nakal ya.. Awas ya besok..” jawabnya sambil tertawa kecil.

Memang aku sudah ketagihan berhubungan seks dengan tante Sonya. Semenjak bertemu saat membeli mobilnya dulu, seringkali kami tetap bertemu dan saling memuaskan birahi masing-masing. Sebagai lelaki normal, siapa juga yang akan menolak diajak berselingkuh dengan tante secantik itu.

Sambil memegang secarik kertas berisi nama teman tante Sonya, akupun berpikir apakah aku masih punya waktu untuk menerima proyek baru lagi. Sebab setelah proyek untuk perusahaan tekstil ini masih ada dua proyek lagi yang harus aku selesaikan. Tetapi kupikir aku terima saja, nanti kalau tidak bisa mengerjakannya sendiri, aku bisa minta tolong temanku yang dulu mengenalkanku pada bisnis ini untuk membantu. Alternatif lain, aku bisa minta deadline yang agak panjang dari teman tante Sonya ini.

Singkat cerita, sore itu aku segera bergegas menuju alamat sebuah gallery di kawasan Kemang. Setelah mengutarakan maksud kedatanganku pada satpam yang membuka pintu, akupun memasukkan mobilku ke dalam pekarangan gallery yang luas itu.

“Sore.. Saya ingin bertemu dengan ibu Yulia..”
“Oh.. Ya silakan tunggu dulu ya Mas.. Namanya siapa darimana?” jawab resepsionis di gallery itu.
“Wawan.. Saya sudah punya janji kok”

Resepsionis itupun kemudian menelepon, dan setelah itu berujar..

“Mari Mas, saya antar ke dalam”

Kamipun menuju ruang kantor ibu Yulia sambil melewati ruang gallery. Gallery tersebut indah sekali dengan banyaknya lukisan yang bagus-bagus diterpa lampu sorot sehingga menambah keindahannya.

“Permisi Bu.. Ini Mas Wawan” kata si resepsionis setelah kami memasuki ruangan kantor ibu Yulia.

Kuperhatikan ternyata ibu Yulia ini masih muda, mungkin sekitar 30 tahunan. Wajahnya cantik dan berkulit putih mulus. Saat itu dia memakai gaun dengan tali tipis di pundaknya, serta syal yang melingkar indah di lehernya yang jenjang. Gaun itu tampak tak sanggup menahan payudaranya yang membusung padat. Ditambah dengan gaun mininya yang memperlihatkan kakinya yang mulus, menambah darah mudaku bergejolak melihatnya.

“Hai Wawan.. Saya Yulia”

Kurasakan tangannya yang lentik itu halus menjabat tanganku.

“Ayo silakan duduk..” katanya mempersilakanku duduk di sofa dalam ruangan kantornya.

Ibu Yuliapun kemudian duduk di seberangku. Kamipun berbincang basa-basi sebentar. Ternyata dia adalah teman fitness tante Sonya. Tante Sonya telah bercerita banyak tentangku termasuk bisnisku.

Kamipun kemudian berbincang lebih serius mengenai bisnisku. Untuk melihat penjelasanku yang menggunakan notebook, ibu Yuliapun pindah duduk di sebelahku. Tubuhnya menyebarkan wangi parfum yang lembut, menambah bergejolaknya nafsu kelelakianku. Sambil berbincang, sesekali kulihat belahan payudaranya yang putih mulus tersembul dari gaunnya. Ingin rasanya kuremas payudaranya yang menggemaskan itu, tetapi aku tentu harus bersikap professional.

Singkat kata, ibu Yulia tertarik dan menyetujui harga yang kuminta. Iapun memintaku untuk menyiapkan kontrak kerja untuk disetujui bersama.

“Tapi saya minta sedikit kelonggaran waktu ya Bu.. Soalnya saya masih ada beberapa proyek yang harus diselesaikan” kataku.
“Oh.. Begitu ya.. Berapa lama punya saya selesainya?”
“Kira-kira satu bulan ya Bu..”
“Ok deh.. Nggak apa..” katanya
“Oh ya kamu mau minum apa Wan?”
“Apa aja deh..”

Ibu Yulia pun kemudian menelepon pembantunya dan meminta dua orange juice.

“Kamu masih kuliah ya Wan”
“Masih Bu.. Tahap akhir”
“Oh.. Kamu jangan panggil saya Bu.. Saya masih muda lho.. Panggil saja tante”
“Oh iya tante”

Akupun terenyum dalam hati. Persis pengalamanku dengan tante Sonya dulu yang tidak mau dipanggil ibu. Pembantu tante Yulia kemudian masuk menyajikan minuman.

“Ayo diminum Wan” kata tante Yulia saat si pembantu beranjak pergi.

Tante Yulia lalu bangkit mengikuti pembantunya kemudian menutup pintu ruang kantor dan menguncinya. Kembali tante Yulia duduk di sebelahku sambil meminum orange juicenya. Pahanya yang putih mulus tampak begitu menggoda saat dia menumpangkan kakinya. Akupun tak tahan untuk tidak melihat pemandangan indah itu.

“Sedang lihat apa Wan?” katanya sambil tersenyum manis.
“Oh nggak kok tante..”
“Ayo kamu sedang mikir yang jorok ya..” katanya lagi menggoda.
“Nggak kok tante.. Cuma kagum aja.. Habis tante cantik banget..”
“Ih.. Kamu genit juga ya.. Pinter merayu” godanya lagi.

Tangannya kemudian meraih tanganku dan diletakkannya di atas pahanya.

“Kamu pengin ini kan?” sambil berkata begitu tante Yulia mendekatkan wajahnya dan mencium bibirku.

Tak kuat menahan nafsu yang sedari tadi telah bergolak, kubalas ciuman tante Yulia dengan penuh gairah. Sambil berciuman, kuremas dan kuusap pahanya yang mulus itu, sementara tanganku yang lain mengusap-usap rambutnya.

“Ehh..” erang tante Yulia ketika tanganku menyentuh celana dalamnya yang telah basah.

Erangannya makin menjadi-jadi ketika tanganku menyibakkan celana dalam itu dan menemukan klitorisnya. Kuusap-usap klitoris tante cantik ini, dan cairan vaginanya semakin mengucur deras.

“Ahh.. Enak Wan.. Memang betul kata Sonya kamu hebat.. Terus Wan” erangnya lebih lanjut.

Sementara tanganku masih mengusap-usap vaginanya, akupun menciumi pundak putih tante Yulia. Kemudian kuturunkan tali gaunnya sehingga payudaranya tampak meskipun masih terbungkus BH. Kuturunkan cup BH-nya dan payudaranya yang padat meloncat keluar seperti menantangku untuk menghisapnya. Langsung kuterkam payudara kenyal itu dan kuisap serta kujilati putingnya yang berwarna merah muda.

“Ahh.. Yess.. I like it.. Oh god..” erangan tante Yulia semakin menjadi memenuhi ruangan kantor itu.

Terus kujilati puting yang semakin mengeras itu, dan tanganku yang satu masih terus memberikan kenikmatan pada klitorisnya.

“Oh Wan.. Yes.. Terus wan.. Oh.. God” racau tante Yulia merasakan nikmat yang kuberikan.

Setelah itu aku menghentikan sejenak aktifitasku. Tampak wajah tante menampakkan kekecewaannya

“Wan.. Don’t stop please.. Ayo terusin wan..” pintanya
“Takut ketahuan tante.. Emang nggak ada siapa-siapa nih?” kataku sambil menciumi wajahnya yang cantik.
“Nggak ada.. Cuma pembantu sama satpam aja.. Mereka juga nggak akan tahu.”
“Suami tante?”
“Nggak ada.. Sedang ke luar negeri.. Ayo Wan.. Puasin tante ya sayang..” katanya sambil mendorong kepalaku ke arah payudaranya yang montok itu.

Kuisap dan kukulum puting payudara tante Yulia. Bergantian kuhisap sepasang payudaranya. Tante Yulia kembali mengerang dan badannyapun menggeliat menahan nikmat.

Setelah puas menikmati payudara montok tante Yulia, akupun mengangkat gaunnya sehingga tampak celana dalam mininya yang seksi berenda. Kulepas celana dalam itu, sehingga tampak vaginanya yang bersih tak berbulu sedikitpun. Langsung kujilati dan kuciumi vagina tante Yulia, sehingga tubuhnya agak melonjak dari sofa.

“Ahh.. Wan.. Yes.. Ohh..” erang tante Yulia. Sambil mengerang, tubuhnya tampak sedikit melengkung ke belakang menahan nikmat. Tangannya tampak meremas-remas payudaranya sendiri.

Kubuka lebih lebar paha tante Yulia, dan kujilati dan kadang kugigit perlahan klitorisnya. Sementara tanganku menggantikan tangannya untuk meremas-remas sepasang payudaranya yang kenyal itu. Ruangan semakin dipenuhi oleh erangan tante Yulia, dan juga bunyi sofa karena gerakan tubuhnya yang mengeliat-geliat nikmat.

Tiba-tiba HP tante Yulia berbunyi. Kamipun tak mempedulikannya dan aku terus memberikan kenikmatan oral pada tante yang cantik ini. Tetapi bunyi HP terus berbunyi..

“Shit.!!” maki tante Yulia.
“Sebentar ya Wan.”

Tante Yulia pun bangkit dari sofa dan berjalan ke meja kerjanya. Diraihnya HP dan dijawabnya dengan nada kesal.

“Ya.. Ada apa?”
“Aku baik-baik aja dear.., sedang sibuk untuk pameran minggu depan” jawabnya sambil kembali duduk di sofa.
“Kamu sendiri gimana di Kuala Lumpur?” sambil berkata begitu tangan tante Yulia meraih kepalaku yang masih berjongkok di depan sofa dan mendorong ke arah tubuhnya.

Akupun mengerti kemauannya. Kembali kusibakkan gaunnya dan mulutku kembali menciumi dan menghisapi bibir vaginanya. Kemudian kutelusuri vaginanya dengan lidahku, untuk kemudian kuhisap-hisap kembali klitorisnya.

“Iya dear.. Hmm.. Udah dulu ya.. Aku banyak kerjaan nih.. I love you..” sambil berbicara tangannya mengusap-usap rambutku.

Kulihat tante Yulia menggigit bibirnya sendiri menahan erangannya, agar suaminya di ujung telepon tidak curiga.

“Iya.. Nggak apa.. Aku bisa jaga diri kok.. Ok.. Bye dear..” setelah menutup HP-nya, erangan tante Yulia yang tadi terpaksa ditahannya langsung meledak.
“Oh.. God.. Terus Wan.. Yes..” Semakin cepat kujilati klitoris tante Yulia.
“Ahh.. Wan.. Kamu hebat.. Aku keluar Wan.. Ohh..my godd..”

Tubuh tante Yulia mengelinjang hebat dan cairan vaginanya semakin mengucur banyak. Terus kuhisap dan kuciumi vagina indah tante Yulia yang cantik ini, sampai tubuhnyapun lemas terhempas di atas sofa. Kuraih tisu di atas meja dan kubersihkan mulutku dari cairan nikmat tante Yulia. Kemudian kuhabiskan sisa orange juiceku, dan kuambil dan kuberikan orange juicenya.

“Minum dulu tante” kataku.
“Thank you Wan.., aduh belum pernah tante orgasme kayak tadi.. Kamu benar-benar laki-laki Wan..” Lalu diteguknya orange juicenya sampai habis.
“Sekarang giliran kamu ya..” katanya

Dimintanya aku berdiri di depannya. Tante Yulia yang masih duduk di sofa lalu membuka celana panjangku. Aku pun membuka kemejaku, dan tak lama akupun tinggal bercelana dalam di depannya.

“Kata Sonya punyamu besar ya Wan” katanya sambil tersenyum menggoda.

Tangannya kemudian menanggalkan celana dalamku, dan penisku yang memang lumayan besar itupun mencuat keluar dengan gagahnya sampai hampir mengenai wajahnya yang cantik.

“Oh.. God.., besar banget Wan.., I like it..” katanya sambil mengelus-elus kemaluanku dengan jemari tangannya yang lentik.

Sambil mengocok perlahan penisku, wajah tante Yulia mendekat dan tak lama lidahnya telah menjilati batang penisku.

“Ah.. Tante..” erangku ketika kepala penisku dijilatinya.

Sambil menjilati kepala penisku, tante Yulia meremas-remas buah zakarku sambil matanya menatapku nakal menggoda. Kemudian dibukanya mulut mungilnya dan dikulumnya penisku. Rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku ketika tante Yulia menggerakkan kepalanya maju mundur menghisapi penisku. Kuremas-remas kepalanya sambil merasakan kehangatan mulut tante muda yang cantik ini.

Tampak tante Yulia begitu menikmati penisku. Dihisap, dijilati dan diremasnya penisku dengan penuh gairah. Sesekali gumaman nikmat terdengar dari mulutnya saat dia mengulum penisku. Sedangkan erangankupun semakin keras terdengar memenuhi ruangan kantor gallery itu.

“Now.. Please fuck me Wan.. Aku pengin ngerasain barangmu yang gede itu.” katanya sambil bangkit berdiri.

Dia pun kemudian berbalik membelakangiku. Kuciumi lagi pundaknya dan kuremas payudaranya. Kemudian tante Yulia memposisikan dirinya sehingga dia menungging di atas sofa tamu. Kusibakkan gaunnya dan kuarahkan penisku ke liang vaginanya.

“Oh.. God..” erangnya ketika kepala penisku mulai masuk menyesaki liang vaginanya yang sempit. Kudorong tubuhku sehingga peniskupun masuk lebih dalam, dan mulai kupompa vagina tante muda ini.
“Ahh.. Yes.. Fuck me.. Fuck me.. Yes.. Yes..” erang tante Yulia setengah menjerit. Payudaranya tampak bergoyang-goyang menggemaskan karena gerakan tubuhnya. Jepitan vagina sempit tante Yulia terasa begitu nikmat di sepanjang penisku. Sambil memompa tubuhnya, sesekali kuremas payudaranya yang menggantung menggemaskan.

Setelah beberapa menit kami bersetubuh dengan doggy-style, akupun kemudian duduk di sofa. Tante Yulia segera menaiki tubuhku dan kami kembali bersetubuh dengan duduk saling berhadapan. Dengan posisi ini, aku leluasa untuk kembali menikmati payudaranya yang montok itu. Tante Yulia menaik-turunkan tubuhnya di pangkuanku, dan tanganku meremas-remas pantatnya yang bulat dan padat.

“Wan.. Wan.. Aku hampir keluar lagi wan.. Oh.. God..” erang tante cantik ini.

Aku lalu kembali menghisapi payudaranya sambil tanganku mendekap erat punggungnya. Sambil tanganku yang lain memegang erat pantatnya, aku lalu menggenjot cepat penisku dalam liang vaginanya.

“Ahh.. Ahh.. God.. God.. Ahh..” jerit tante Yulia mendapatkan orgasmenya yang kedua.

Butir keringat tampak mengalir membasahi wajahnya yang cantik dan sebagian menetes ke payudaranya yang indah. Akupun terus menggenjot tubuhnya dan tak lama akupun merasa akan segera menyemburkan spermaku dalam liang vaginanya.

“Hmmhh..” erangku tertahan saat orgasme, karena mulutku masih menghisapi payudara tante Yulia.

Banyak sekali spermaku yang menyembur ke dalam vagina tante Yulia. Mungkin karena aku begitu terangsang melihat wajahnya yang cantik serta bodynya yang seksi. Setelah itu akupun melepaskan dekapan eratku di tubuh tante cantik pemilik gallery ini. Tubuhnyapun rubuh lemas di samping tubuhku.

“Tante puas banget Wan.. Belum pernah dapat yang seperti tadi dari suami tante”
“Wawan juga puas banget tante. Tante cantik banget sih”
“Ih.. Kamu bisa aja” jawabnya sambil mencubit tanganku.

Kami pun beristirahat beberapa saat, sebelum aku pamit pulang karena ada janji dengan pacarku. Aku pun berjanji akan mengirim draft surat kontraknya lewat e-mail sesegera mungkin.

“Jangan lewat e-mail Wan.. Kamu bawa aja sendiri.. Mumpung suamiku belum pulang.. Aku tunggu ya.” katanya sambil tersenyum manis

Sabtu, 29 Januari 2011

Wanita yang Orgasme Ratusan Kali Dalam Sehari

Cara orgasme wanita ini agak berbeda dengan kebanyakan wanita lain.Pretty Sarah Carmen (24), wanita asal Inggris,menjadi perbincangan di dunia. Bukan karena dia seorang artis yang popular melainkan dia dapat mengalami orgasme 200 hingga 250 kali setiap hari.Begitulah hasil penuturannya pada media Inggris. Sarah dapat mengalami orgasme tersebut walaupun hanya mendengar suara dari pengering rambut (hair dryer), suara denting piano atau suara dengungan di rel kereta api. Seperti diungkap Sarah pada media Inggris, sesekali dia memang melakukan hubungan seks untuk sekedar menenangkan diri. Tapi dirinya juga merasa tak begitu nyaman,”Karena mereka tak perlu bersusah payah membuat saya orgasme. Saya sudah mencapai orgasme bahkan ketika mereka baru bersiap melakukan hubungan seks.” kata Sarah apa adanya. Bagi Sarah, apa yang dialaminya bukanlah suatu kebanggaan, “Saya justru sering merasa malu. Bayangkan bagaimana tersiksanya saya jika mendengar suara hair dryer saja saya orgasme.” ungkap Sarah lagi. Masalah seperti itu hampir dialami Sarah setiap hari, sebab wanita berparas cantik ini bekerja sebagai terapis kecantikan di sebuah salon. Dia seringkali mengalami kendala ketika berbagai suara peralatan salon membuatnya terangsang dan orgasme. Untungnya, rekan-rekan kerjanya memaklumi kondisi Sarah. Saat mulai gelisah ketika rangsangan datang, Sarah biasanya pura-pura batuk atau berdehem. “Bisanya saya pura-pura batuk dan teman-teman akan mengambil alih pekerjaan saya. Saya lalu langsung lari ke belakang.” kata Sarah. Sarah sendiri menduga kelainan ini dialaminya saat dirinya sering mengkonsumsi pil anti depresi sejak usia 19 tahun. “Saya percaya hal itu, beberapa studi kesehatan menyebutkan bahwa meminum pil anti depresi secara berlebihan kemudian berhenti total akan menimbulkan efek samping.” katanya. Bayangkan saja kalau setiap hari Sarah harus mengalami hal demikian.Hehehehe…kayaknya Sarah perlu penutup telinga setiap melakukan aktivitas agar nggak terangsang.

bisnis prostitusi melalui jaringan intenet




JAKARTA- Tren pelaku bisnis prostitusi melalui jaringan intenet saat ini semakin berubah. Pelaku yang biasanya menawarkan wanita pemuas nafsu berumur 20 tahun keatas sekarang berubah umur 18 tahunan kebawah.

"Para pelaku yang biasanya menawarkan wanita-wanita berusia di atas 20 tahun kini mengubah dengan menawarkan wanita dibawah 18 tahun," terang Kasat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Hermawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/1/2011).

Menurutnya itu dikarenakan, kebanyakan peminat bisnis esek-esek lebih tertarik dengan jasa pemuas nafsu lebih muda.
Kesempatan ini rupanya dimanfaatkan mucikari.

"Mereka juga mencari korban lewat facebook, dan kebanyakan mereka mencari anak-anak sekolah yang jiwanya masih labil," terangnya.

Dia juga mengakui semakin kesulitan menjerat pelaku bisnis seks lewat internet, saat ini pelaku semakin mudah untuk membuka dan menutup jaringannya.

"Terkadang mereka mengetahui bila sudah diintai dan situs tersebut tidak aktif lagi," cetusnya.

Jumat, 28 Januari 2011

Wanita yang Orgasme Ratusan Kali Dalam Sehari


Cara orgasme wanita ini agak berbeda dengan kebanyakan wanita lain.Pretty Sarah Carmen (24), wanita asal Inggris,menjadi perbincangan di dunia. Bukan karena dia seorang artis yang popular melainkan dia dapat mengalami orgasme 200 hingga 250 kali setiap hari.Begitulah hasil penuturannya pada media Inggris. Sarah dapat mengalami orgasme tersebut walaupun hanya mendengar suara dari pengering rambut (hair dryer), suara denting piano atau suara dengungan di rel kereta api. Seperti diungkap Sarah pada media Inggris, sesekali dia memang melakukan hubungan seks untuk sekedar menenangkan diri. Tapi dirinya juga merasa tak begitu nyaman,”Karena mereka tak perlu bersusah payah membuat saya orgasme. Saya sudah mencapai orgasme bahkan ketika mereka baru bersiap melakukan hubungan seks.” kata Sarah apa adanya. Bagi Sarah, apa yang dialaminya bukanlah suatu kebanggaan, “Saya justru sering merasa malu. Bayangkan bagaimana tersiksanya saya jika mendengar suara hair dryer saja saya orgasme.” ungkap Sarah lagi. Masalah seperti itu hampir dialami Sarah setiap hari, sebab wanita berparas cantik ini bekerja sebagai terapis kecantikan di sebuah salon. Dia seringkali mengalami kendala ketika berbagai suara peralatan salon membuatnya terangsang dan orgasme. Untungnya, rekan-rekan kerjanya memaklumi kondisi Sarah. Saat mulai gelisah ketika rangsangan datang, Sarah biasanya pura-pura batuk atau berdehem. “Bisanya saya pura-pura batuk dan teman-teman akan mengambil alih pekerjaan saya. Saya lalu langsung lari ke belakang.” kata Sarah. Sarah sendiri menduga kelainan ini dialaminya saat dirinya sering mengkonsumsi pil anti depresi sejak usia 19 tahun. “Saya percaya hal itu, beberapa studi kesehatan menyebutkan bahwa meminum pil anti depresi secara berlebihan kemudian berhenti total akan menimbulkan efek samping.” katanya. Bayangkan saja kalau setiap hari Sarah harus mengalami hal demikian.Hehehehe…kayaknya Sarah perlu penutup telinga setiap melakukan aktivitas agar nggak terangsang.

Bidadari Jakarta, Potret Dunia Malam Ibukota


Bidadari Jakarta - Kota metropolitan Jakarta, tidak selalu indah seperti yang ditampilkan di televisi. Beragam kondisi yang memprihatinkan, miris, nelangsa, ironis, rasa kecewa hingga mengurutkan dada, juga kerap timbul. Hal itulah yang hendak dipaparkan film Bidadari Jakarta.

Bidadari jakartaBerfokus pada kehidupan dunia malam, Bidadari Jakarta bercerita tentang tiga orang wanita Pekerja Seks Komersil alias PSK. Masing-masing memiliki cerita tersendiri.

Ulin (Poppy Bunga) adalah seorang gadis remaja yang datang ke Jakarta untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang penyanyi terkenal.

Tapi Ulin tertipu pencari bakat gadungan, yang justru menjualnya pada pengusaha klub malam, hingga menjadi pelacur.

Setelah rentetan kejadian, nasib mempertemukan Ulin dengan Niza (Renny Novita), yang bekerja sebagai PSK.

Meski ia seorang sahabat yang baik, tapi ia bukanlah ibu yang baik. Putranya Ingus (Fahmi Aditya) diabaikan karena ia terlahir sebagai laki-laki.

Bukan hanya menelantarkan Ingus, Niza juga seorang pecandu narkoba. Ia bahkan rela menjual tubuhnya hanya untuk barang haram itu.

Masalah itu bahkan tersimpan rapi dari Ulin dan Rara (Ayang), sahabat senasib, yang memiliki masalah pelik lainnya.

Bertiga, mereka memang kompak. Agar terhindar dari pria hidung belang yang tidak membayarnya, mereka bergabung dengan mucikari bernama Mami Tika.

Sosok Niza ditampilkan tak lagi muda, tidak heran jika dirinya minim dilirik pria. Sayangnya, kesempatan kosong itu dimanfaatkannya untuk mengkonsumsi narkoba. Hingga nasib berkata lain. Niza over dosis. Tubuhnya dibuang dekat rumah kontrakannya dan hanya ditunggui Ingus.

Kematian Niza menimbulkan masalah baru bagi Ulin, karena ia bertemu dengan Bert (Keith Foo), seorang pialang saham yang aktif melakukan kegiatan sosial di bidang Street Violent. Saat itu, Bert langsung tertarik mengenal Ulin lebih dalam lagi.

Kesenangan Ulin hanya berjalan sesaat. Hal tragis berikutnya menimpa Rara. Sahabat Ulin satu-satunya itu positif mengidap HIV/AIDS. Parahnya, tiba-tiba saja Rara menjadi wanita penggila seks. Tujuannya hanya satu, yakni demi menularkan virus HIV pada pria-pria hidung belang.

Melihat kondisi Rara, Ulin menjadi resah. Ia khawatir, virus yang menjalar ditubuh Rara bisa saja hinggap pada dirinya.

Mampukah Ulin bangkit dari keterpurukannya? Bagaimana pula ia mengatasi dilema terhadap hubungannya dengan Bert? Saksikan kisah lengkapnya di bioskop-bioskop mulai 7 Januari 2010 besok.

Secara keseluruhan, film yang disutradarai Nanang Istiabudi ini berupaya untuk memberi informasi mengenai fakta yang ada bahkan mengedukasi masyarakat. Apalagi kisah film ini berangkat dari catatan-catatan kecil para PSK.

Tidak hanya menggambarkan kelamnya dunia pelacur, kejamnya kota Jakarta ditampilkan lewat anak-anak jalanan yang berusaha keras bertahan hidup meski banyak tekanan dari 'sang bos'.

Mereka tak hanya diminta untuk mencari uang dengan mengamen, keselamatan mereka kadang terancam dengan perilaku kelainan seks, pedophilia sekaligus homoseksual yang tercermin pada sosok preman bernama Mat Kanun.

Sisi lain bahwa PSK menyebarkan virus HIV secara sengaja, menurut Linda Rachman, selaku produser merupakan kejadian nyata.

"Pelaku saat ini menjalankan misinya di tempat-tempat hiburan malam di kawasan Jakarta Pusat, Barat dan Selatan. Bahkan seusai melayani korban, PSK tersebut kerap meninggalkan pesan seperti yang ada di salah satu adegan film," ungkap Linda dalam jumpa persnya di Jakarta, Senin (4/1).

Diharapkan dengan adanya film ini, semoga pesan yang hendak disampaikan bisa diterima masyarakat.

Satu hal yang tidak bisa diabaikan, seorang PSK dengan arahan yang tepat, tak dinyana dapat kembali ke lingkungan masyarakat menjadi wanita baik-baik dan berprestasi.

Sayangnya, alur cerita yang cukup apik tidak disertai dengan tata musik yang indah serta warna yang kurang cerah. Persoalan warna mungkin dimaksudkan untuk 'flashback' tapi lagi-lagi musik yang tidak tepat malah jadi mengganggu.

Kamis, 27 Januari 2011

Pinggul yang Bahenol


Sengaja salah satu bagian dari tubuh wanita ini, aku jadikan judul karena memang bagi sebagian kaum lelaki, pinggul mempunyai daya tarik sendiri. Aku sendiri kalau melihat pinggul yang bahenol dengan pinggang kecil dan pantat yang bulat menantang langsung berimajinasi betapa nikmatnya jika pinggul dan pantatnya kuelus dan kuremas. Apa lagi jika buah dadanya besar kenyal dan putingnya masih kemerahan dan menunjuk ke depan (tidak ke bawah), wahh.. enaktenan.

Tapi di lingkungan sehari-hari sulit sekali menemukan tipe seperti yang aku sebutkan di atas, ada yang pinggulnya besar tapi pantatnya rata alias tepos, ada yang pantatnya bulat sekel tapi pinggangnya rata dengan pinggul, ada yang tidak berpinggang, tidakberpinggul dan tepos sekaligus dalam satu kesatuan.

Nah aku mau ceritakan pengalaman waktu SMP dikerjain putri tunggal Boss-ku yang pinggulnya sangat bahenol, dengan pantat yang bulat dan buah dada yang wah.

Awal mulanya ayahku memerlukan seorang tenaga dinas luar untuk bagian pemasangan iklan, tapi karena jam kerjanya tidak terlalu panjang usulan ayahku ditolak oleh bossnya jika harus memperkejakan orang khusus untuk bagian ini. Entah ide dari mana aku yang waktu itu masih SMP kelas 2 ditarik ayah untuk mengisi bagian tersebut, dengan jam kerja pukul 13:00 sampai dengan pukul 17:00, jelas aku bisa kerjakan setelah pulang sekolah.

Hari-hari pertama bekerja aku di-training ke perwakilan resmi harian ibukota yang kesemuanya bermarkas di jalan Gajah Mada Jakarta. Semua berita harian nasional aku sudah kenal, dan dari sekian banyak biro iklan yang ke sana, hanya akulah yang paling muda (KTP saja belum punya). Setiap selesai aku diwajibkan kembali balik ke kantorku yang di daerah Kota. Boss-ku sudah cukup umur, dan kalau hitungan teliti sekali, tapi lamanya minta ampun, biasanya menunggu boss-ku menghitung, aku duduk-duduk di belakang ruangan kantor yang memang khusus tempat ngumpulnya para sales dari divisi lain. Dan di ruangan kantor depan hanya ada 4 orang, satu di antaranya adalah putri tunggal boss-ku yang menjabat sebagai direktur operasional, orangnya putih bersih, tinggi sekali mungkin 180 cm-an, waktu itu kalau berdiri aku paling sepundaknya. Selalu mengenakan span pendek dengan stoking hitam. Pinggulnya ketika berjalan hampir dipastikan seluruh orang menengoknya. Pantatnya yang bulat dan dadanya yang membusung menambah daya tariknya sebagai wanita.

Sebenarnya putri boss-ku ini pengantin baru, tapi entah kenapa malah tidak betah di rumah, kadang-kadang aku kalau lagi telat bisa sampai jam 19.00 malam dan dia masih ada di kantor. Menurut gosip yang beredar di kalangan sales (aku sering menguping). Suaminya impoten dan aku tahu bahwa pinggul, pantat dan buah dadanya bagus pun dari hasil nguping, karena waktu itu aku kurang mengerti masalah itu, yang jelas melihat paha sedikit saja, kemaluanku langsung berdiri dengan tegaknya, ditambah lagi aku sering baca buku porno, jelas hasilnya onani 3-5 kali per hari. Setiap ada kesempatan pasti aku langsung onani, kebanyakan di WC, terutama di WC kantor, pokoknya setiap ada kesempatan.

Aku sering sekali membayangkan putri boss-ku ini ketika onani, terutama kalau di WC kantor. Sebenarnya aku sih tidak bodoh-bodoh amat dalam urusan itu, perjakaku pun sudah kulepas di lokasi WTS Kali Jodoh, tapi kan tidak mungkin aku ke situ setiap hari, dari mana uangnya?Padahal buat pertarungan, aku punya modal yang cukup. Aku pernah di WC sekolah dengan teman-teman mengukur besar batang kemaluan, dan ternyata aku jadi pemenang, baik dalam panjang maupun diameternya. Alhasil aku pun dijuluki di sekolah “konde” alias “kontol gede”. Nah waktu onani aku pun berkhayal begitu, aku bagai seorang pahlawan yang dapat memuaskan wanita-wanitateman onaniku dengan senjata kebanggaanku.

Tak terasa 3 bulan sudah aku bekerja, sampai pada suatu hari, karena ada iklan kolom yang jumlah uangnya besar dan pada teksnya terdapat kesalahan, aku harus menunggu sampai malam, dan sialnya hasil perbaikannya malah membuat salah jumlah giro yang aku bawa, untunglah bagian kasir masih berbaik hati dan menukarkannya dengan tanda terima sementara. Pukul 19:30 aku sampai di kantor, lampu sudah dimatikan semua, hanya pos satpam dan ruangan putri boss-ku saja yang masih menyala, aku langsung ke ruangannya.

“Selamat malam Bu,” sapaku sopan.
“Malam, baru selesai Big?”
“Yah Bu, tadi ada kesalahan, jadi harus menunggu.”
“Oh..”
“Sekarang saya mau hitungan dengan siapa, Bu?” tanyaku.
“Oh ya Mama sudah pulang, sini saya yang hitung!”
Aku meyerahkan semua bon kepadanya.
“Saya tunggu di luar, Bu,” aku pamitan.
“Silakan,” jawabnya singkat.

Aku menuju kantor belakang, ternyata tak ada seorangpun di sana, mungkin sudah terlalu malam. Aku segera ke kamar mandi dan mengkhayalkan making love dengan putri boss-ku. Seiring dengan khayalanku yang semakin indah aku mulai melepas celanaku lalu mulai mengocok-ngocok batanganku dengan perlahan, busa sabun yang melumuri batanganku terasa nikmat sekali, gerakankusemakin cepat, dan mencoba mencapai puncak kenikmatan secepatnya. Tapi karena hari ini aku sudah 4 kali mengocok, di WC sekolah, WC rumah dan terakhir di WC kantor 2 kali, aku agak susah keluar, aku lihat kepala batanganku sampai memerah, tapi tiba-tiba saja, “Brakk..” pintu terbuka dan menyembullah wajah yang ada dalam khayalanku, aku kaget setengah mati, begitu puladia sampai berteriak. Aku segera mencari celanaku, tapi sialnya karena pintu terbuka jelas aku tidak bisa mengambil celanaku yang berada di balik pintu kamar mandi.

“Maaf, Bu, saya lupa mengunci pintu,” aku segera minta maaf tanpa menghiraukan batanganku yang masih ereksi, “Eh.. tidak apa,” boss-ku pun agak gugup dan kulihat pandangan matanya tertuju pada batanganku yang masih mengacung menunjuk langit-langit, dan tanpa disangka-sangka dia langsung masuk ke kamar mandi dan mengunci pintunya, “Ehh, Ibu mau ngapain?” aku masih kebingungan atas sikapnya. “Kamu tenang aja yah Big,” kata boss-ku.

Dia langsung menanggalkan seluruh pakaiannya dan telanjang bulat di depanku, aku pun mulai menyadari keinginannya, tapi aku masih takut karena dia adalah boss-ku, untunglah dia dulu yang mulai. Aku yang masih mengenakan baju langsung dilepaskannya, dan boss-ku langsung dengan liarnya menciumi seluruh tubuhku, tangannya langsung saja menggenggam batanganku dan menarik-nariknya dengan keras. Sungguh nikmatnya luar biasa. “Big, kontol kamu gede, bikin Ibu puas yah!” aku pun tak bisa tinggal diam, seluruh imajinasiku yang kudapat dari buku stensilan kupraktekan. Aku mulai melumat bibir boss-ku sambil tanganku bermain di keduapayudaranya yang membusung padat. Putingnya yang kecil dan kemerahan aku pilin-pilin, kadang aku usap perlahan. Bibir dan lidahku terus menjalar menelusuri leher dan melumat buah dadanya, boss-ku hanya mengerang pelan. Rejeki ini benar-benar aku manfaatkan sebaik-baiknya untuk memuaskan imajinasiku, seluruh bagian tubuh boss-ku tak ada yang luput dari jilatanku, mulai dari jari tangan, leher, buah dada, perut, pinggul, pantat, liang kemaluannya yang lebat sampai paha dan jari kakinya kujilat dan kucium.

Dan saat lidahku bermain di liang kemaluannya dia mengangkat sebelah kakinya ke bathup, dengan begitu aku semakin leluasa menyedot klitorisnya dan memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya, boss-ku meremas-remas rambutku semakin kuat, sambil terus menjilat kedua tanganku, meremas dan memilin kedua puting buah dadanya, “Achh, Bigg..” rambutku terasa mau tertarik dari akarnya saat boss-ku melepas orgasmenya yang pertama. Aku tak begitu perduli, aku terus menciumi seluruh bagian tubuhnya, dan saat aku menciumi punggungnya, senjataku terasa nikmat terganjal di antara belahan pantatnya yang besar, tapi mungkin boss-ku sudah naiklagi nafsunya. Dibimbingnya senjataku dari belakang, “Dorong, Big!” aku langsung memajukan pinggulku dan senjataku terasa memasuki lorong hangat yang sempit, “Achh, enak Big, terus yang dalam!” boss-ku makin meracau, sementara aku sendiripun merasakan nikmat yang luarbiasa, jepitan liang kemaluannya terasa sekali meremas batang kemaluanku.

Perlahan aku gerakkan pinggulku maju-mundur, sementara tanganku tak tinggal diam meremas danmemilin buah dadanya, kian lama gerakanku semakin cepat. Seluruh urat syarafku terasa agak kaku dan aliran darahku semakin cepat. Aku mencoba mengeluarkan spermaku secepatnya, tapi mungkin akibat terlalu banyak onani aku malah susah keluar, sanpai boss-ku orgasme 8 kali dan mengalami berbagai macam gaya barulah aku mulai merasakan spermaku sudah terasa di ujung batanganku,
“Bu.. saya mau keluar..”
“Sebentar, Big, tahan!”
Dia lalu menggerakan pinggulnya ke depan sehingga batanganku tercopot, dia langsung mengocok batang kemaluanku dengan tangannya yang halus, sementara bibir dan lidahnya menggelitik ujung dadaku dengan rakusnya. Nafasku bagai terhenti saat dengan kuatnya dia melumat ujung dadaku dan mempercepat kocokan tangannya di batang kemaluanku. Akhirnya seluruh tubuhku bagai merindingdan bergetar saat spermaku terpancar dengan beberapa kali denyutan-denyutan kenikmatan di seluruh batang kemaluanku.

Kulihat boss-ku tersenyum puas, “Big, kamu termasuk hebat dalam urusan ini, besok-besok temanin Ibu lagi, yah!” aku hanya mengangguk, dan tanpa banyak kata-kata lagi boss-ku langsung mengenakan pakaiannya kembali dan meninggalkanku sendirian di kamar mandi. Entah mimpi apa aku semalam dapat bercinta dengan boss-ku, yang jelas sejak saat itu aku jadi tidak kekurangan uang. Sayang sekarang dia sudah keluar negeri mengikuti suaminya, kalau tidak pasti masihberlanjut sampai sekarang

Rabu, 26 Januari 2011

penomena Ayam Kampus (Sex kampus)

Ayam kampus memang bukan fenomena baru, tapi faktanya tidak semua orang bisa menemui dan bercengkrama secara langsung. Tingkahnya yang liar, tubuhnya yang bersih, gerakannya yang gesit membuat orang susah untuk bertemu dengannya. Dan lagi, tidak semua kampus memiliki ayam kampus. Jikapun ada, maka Ia cenderung untuk tidak bergaul secara terbuka dengan mahasiswa biasa, kecuali yang bisa melindungi dan membahagiakannya. Apalagi untuk bergaul terlalu akrab dengan dosen, ayam kampus pastinya lebih memilih menghindar.

Ayam kampus yang pernah saya temui adalah ayam kampus yang tergolong unik. Ia lain dari pada yang lain. Gerakannya yang liar membuat saya tidak akan pernah melupakannya. Kegesitannya membuat saya selalu merindukannya. Apalagi kulitnya yang halus terasa masih membekas hingga sekarang. Melihatnya melangkah membuat saya ingin mengejarnya dan mendekapnya erat-erat dan tidak mau melepaskannya lagi, karena jika saya lepas Ia bisa pergi dan jatuh kepelukan orang lain. Ingin rasanya menyimpannya dalam museum pribadi.

Cerita dan kisah berawal dari dialog dengan seorang teman sekampus saya dulu. Berikut kisahnya :

Teman Saya : “Den, mau ketemu ayam kampus gak?”

Saya : “Hayuh.. dimana, kapan? Cakep gak?” Jawab saya penasaran dan merasa tertantang, apalagi saat itu saya masih berstatus mahasiswa baru yang belum tahu seluk beluk kampus.

Kemudian, tanpa basa-basi sang teman pun mengajak saya menuju sebuah tempat disudut kampus. Tidak lama berjalan, sampaikan kita berdua di Sekretariat Mahasiswa Pecinta Alam dikampus saya.

Saya : “Loh kok kesini, jangan bilang ayam kampusnya ada disini bro?!”

Teman Saya : “Emang disini, tuh liat itu ayamnya! Seksi kan bro? Pegang aja mumpung udah jinak!” Jawab teman saya sambil menujuk pada seokor ayam kate yang sedang dikasih makan oleh seorang mahasiswa pecinta alam ditempat tersebut.

Dan…. BT lah saya dibuatnya.. seperti Anda yang juga mungkin BT membaca tulisan ini. :) – Tapi rasa BT itu dengan cepat berubah menjadi rasa geli dan tertawalah kita berdua ditempat itu. Adapun si ayam kampus dan si mahasiswa pecinta alam yang sedang memberinya makan pun tampak kebingungan melihat kami berdua yang terpingkal-pingkal tertawa. Pasca kejadian dan perkenalan dengan ayam kampus itu, saya pun menjadi akrab dengan si ayam, apalagi si ayam memang sering berkeliaran di kampus saya sehingga saya pun bisa dengan mudah menemuinya, maklum saya sering bermalam juga dikampus, ya secara aktif di pers mahasiswa yang terkadang juga menginap di sekretariat organisasi.

Itulah ayam kampus yang sebenar-benarnya ayam kampus. Bukan khiasan dan penghakiman. Kasihan kan cewek yang disamakan dengan ayam, dan lagian kasihan juga tuh ayam gak tahu dosa disangkut pautkan dengan perilaku mahasiswi bengal

Selasa, 25 Januari 2011

Pria 50 Tahun Threesome dengan 2 ABG

Fahmi Firdaus - Okezone
ilustrasi

JAKARTA - Keluarga korban tidak bisa menahan emosinya ketika mengetahui seorang lelaki berumur 50 tahun bernama Alay menjadi pelanggan dari germo Dede.

Terlebih Alay dilayani dengan dua ABG di Apartemen Puri Kemayoran. Dengan wajah bengap, Alay menahan rasa sakit ketika memasuki Polres Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat AKBP Toni Suryaputra mengatakan, Alay ditangkap saat hendak dilayani oleh dua ABG di apartemennya.

“Bukan hanya dengan keluarga, tapi warga sini juga kesal dengan dia (Alay). Makanya banyak warga yang memukulinya,” ujar Sarmi kepada okezone, Kamis (20/1/11).

Polisi juga sudah menangkap dua tersangka yaitu Dede dan Alay. Keduanya kini mendekam di Mapolres Jakarta Pusat.

Ditambahkan Sarmi, rumahnya sempat didatangi seorang yang mengaku pengacara salah seorang tersangka dan meminta dia beserta keluarga korban yang lainnya untuk mencabut perkara penjualan anak tersebut.

“Semalam dia mau kasih saya Rp50 juta, namun kami tidak mau menerima,” tegasnya.

Seperi diketahui, Dede ditangkap di sebuah kamar di Apartemen Puri Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa malam. Polisi juga menangkap Alay (50), yang hendak membeli satu dari tujuh ABG itu.

Dede menjual para ABG tersebut dengan harga Rp500 ribu sampai Rp2 juta. Polisi menjerat tersangka dengan pasal 81, 82 dan 88 UU tentang Perlindungan Anak atas tuduhan eksploitasi seksual dan ekonomi serta persetubuhan anak di bawah umur.

Senin, 24 Januari 2011


Tri Kurniawan - Okezone
Ilustrasi (Ist)

JAKARTA - Meninggkatnya ABG korban perdagangan perempuan dan anak yang memanfaatkan jejaring sosial menjadi satu keprihatinan lantaran mengancam nasib masa depan penerus bangsa.

Kecenderungan bertambahnya korban prostitusi online ini diakui Kepala Satuan Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Hermawan. Menurut dia, penjualan ABG lewat jejaring sosial terus meningkat dari tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan vonis yang dijatuhkan kepada pelaku terbilang masih ringan. Sayangnya, Hermawan tidak merinci data lebih lanjut.

Dia juga mengungkapkan, polisi menemukan beberapa akun yang menunjukkan adanya transaksi prostitusi online. "Tapi belum bisa disebutkan, nanti kalau sudah tertangkap baru akan kami publikasikan," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/1/2011).

Hermawan mengatakan, selain karena vonis ringan, peningkatan ini juga disebabkan mudahnya mengakses situs porno di internet. Inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk menjerat mangsanya.

Sementara itu Kriminolog Universitas Indonesia Erlangga Masdiana mengatakan, tingginya kasus perdagangan perempuan dan anak yang memanfaatkan jejaring sosial semisal facebook, salah satunya diakibatkan kurang pahamnya masyarakat terhadap modus-modus kejahatan tersebut.

Sebab itu, pihak kepolisian diminta mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai modus-modus kejahatan dunia maya, khususnya perdagangan perempuan dan anak. "Masyarakat belum menyadari adanya modus kejahatan melalui telepon maupun internet, sehingga mudah terayu dan terjebak informasi," ungkapnya

Lebih lanjut Erlangga mengatakan, sejalan dengan perkembangan teknologi maka modus dari kejahatan germo pun menyesuaikan. "Dulu si germo datang ke kampung-kampung mencari mangsanya, sekarang mereka menjeratnya melalui jalur informasi di ponsel atau internet," terang dia.

Selain itu, dimungkinkan ada agen-agen penjual wanita yang memiliki basis data mengenai tempat atau sekolah-sekolah yang banyak terdapat anak gadis cantik-cantik. Mereka ini mendatangi korbannya dan melakukan tipu muslihat dengan bujuk rayu. Karenanya, harus melakukan penyadaran kepada remaja agar tidak menjadi korban sindikat perdagangan perempuan dan anak dengan memaparkan modus-modus kejahatan tersebut.

Seperti diketahui, seorang germo bernama Dede ditangkap di sebuah kamar di Apartemen Puri Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa malam. Polisi juga menangkap Alay (50), yang hendak membeli satu dari tujuh ABG itu. Dede menjual para ABG tersebut dengan harga Rp500 ribu sampai Rp2 juta dengan memanfaatkan ponsel dan jejaring sosial facebook.

Polisi menjerat tersangka dengan pasal 81, 82 dan 88 UU tentang Perlindungan Anak atas tuduhan eksploitasi seksual dan ekonomi serta persetubuhan anak di bawah umur.

Minggu, 23 Januari 2011

Dunia Malam Masih Malu-malu

DISC jockey ibarat beraksi seorang diri. Harmonisasi musik yang dia hasilkan juga hanya bisa bisa dinikmati segelintir orang. Itupun, sebagian besar di antaranya adalah karyawan di tempat hiburan itu.
Hanya satu dua kursi yang terlihat berpenghuni. Selebihnya, kosong tak bertuan.

Gelas-gelas minuman juga banyak yang terparkir. Begitupun dengan pitcher-pitcher lebih banyak kosong. Tender juga "kurang berfungsi".
Begitulah pemandangan yang terlihat di sejumlah tempat hiburan pada hari pertama buka pascalibur Ramadan, Senin malam, 13 September. Pengunjung masih sepi. Ibaratnya, masih malu-malu.

Di Zona Cafe, memang sempat terlihat antrean pengunjung di pintu masuk. "Kami juga memberikan sajian baru dengan menampilkan satu band lokal, dua disc jockey (Dj) male and female, serta dua dancer," kata Koordinator Entertaintment Zona Cafe, Arianto.

Di balleZZa yang masih mengandalkan konsep dan tarif lama juga belum padat pengunjung. Meski ada hiburan plus berupa penampilan dancer-dancer baru.

Sementara dua outlet tempat hiburan di Clarion Hotel and Convention Makassar, Redtro's dan D'Liquid Cafe, juga masih kesepian. Di Redtro's, meski ada dandanan baru ditandai dengan unsur cermin yang dominan untuk mempertegas efek laser, namun belum mampu menggoda pengunjung untuk datang lebih dini.

General Manager Entertaintment Clarion Hotel and Convention Makassar, Eka Iskandar Putra, mengatakan bar staf Redtro's dan D’Liquid telah di-training selama dua pekan untuk peningkatan pelayanan bagi pengunjung.

Nah, bagaimana malam ini dan malam-malam selanjutnya? Selamat menikmati malam panjang di Makassar.

Sabtu, 22 Januari 2011

Eat Out Hidupkan Suasana Malam di Karebosi


Walikota pada Minggu malam 8 Agustus lalu, Eat@Out yang terletak di sisi Timur Karebosi mulai ramai dikunjungi warga, terutama pada saat dan sesudah waktu berbuka puasa.



Tempat ini memang terasa asyik untuk menikmati kebersamaan di bulan puasa ini bersama teman, relasi ataupun keluarga sembari berbuka puasa bersama menikmati aneka makanan maupun minuman yang tersedia.

Tempat bersantap dengan konsep Outdoor ini ditata dan dihias dengan ornamen-ornamen berupa fosil pohon yang telah membatu berusia ratusan tahun. Dan pada malam hari sinar lampunya yang terang benderang memberi nafas baru, denyut nadi kehidupan metropolitan di Karebosi pada malam hari.

Makassar yang telah dicanangkan untuk menjadi kota dunia tentu sangat membutuhkan berbagai fasilitas dan sarana pendukung seperti Trans Mall, Kampoeng Popsa, Pantai Losari, maupun Karebosi yang sudah menjadi ikon Makassar ini. Kehadiran Karebosi Link dan Eat@Out tentu tidak terlepas dari upaya Pemkot Makassar bekerjasama dengan investor untuk mencapai tujuan mulia tersebut, yakni Makassar menjadi kota dunia dan menarik bagi wisatawan untuk datang ke Kota Daeng ini yang akan memberi dampak secara ekonomis bagi dunia usaha.

Herman, salah satu warga yang tinggal di selatan kota, ditemui kemarin saat berbuka puasa bersama beberapa rekannya, mengatakan “Kehadiran Eat@Out sungguh sangat menarik dan memberi suasana baru, dan Karebosi terasa lebih hidup di waktu malam. Saya usul kepada Management, kiranya tempat ini dibuka sampai jam 12 malam atau lebih, soalnya kalau sudah lewat jam 10 malam pusat kota ini amat terasa sepi dan agak gelap” Katanya, seraya menambahkan, “Ke depannya makin banyak investor yang membangun di kota tercinta ini dan supaya hal ini didukung semua elemen masyarakat dan lembaga-lembaga terkait dengan memberi ruang kepada para investor untuk berkreasi sesuai mekanisme dan aturan yang ada, supaya Makassar juga tidak ketinggalan dengan kota-kota besar lainnya” Jelas Herman, sambil menikmati Orange Juice pesannya.

Kamis, 20 Januari 2011

Jadilah Wanita Nakal untuk Dia, Malam Ini!

Setiap pria diam-diam mendambakan aksi liar pasangannya. Di ranjang, Anda tak perlu malu menjadi wanita nakal untuknya.

Wanita nakal punya nilai buruk di mata banyak orang oleh karena perilakunya, mungkin Anda salah satunya. Tapi dalam urusan ranjang, Anda tak usah bersikap antipati dengan mereka. Anda bisa mencontoh gerak-geriknya memuaskan birahi pria, yang tak lain pasangan Anda.

"Pria senang ketika wanita menjadi tak terkendali, mendorong batas-batas nilai mereka sendiri, melanggar aturan, dan meminta apa yang mereka inginkan," kata Barbara Keesling PhD dan penulis The Good Girl’s Guide to Bad Girl Sex.

Berikut tip dan trik yang siap menjadikan Anda wanita nakal untuknya di ranjang, seperti diulas Cosmopolitan.

Jadi bosnya malam ini
Seorang wanita nakal nan seksi tahu bagaimana memanfaatkan kekuatannya untuk memuaskan birahi pria. Minta ia untuk berbaring telentang, lalu gunakan borgol, scarf, atau dasi untuk mengikat kedua tangannya sehingga ia tidak bisa menyentuh Anda. Kalau tidak ingin menggunakan atribut apapun, Anda bisa memegang kedua tangannya di atas kepalanya.

Berikutnya, "Anda bermain-main dengan menggodanya. Perlahan-lahan ciumi tubuhnya, dan saat sampai di panggulnya, kembali serangan ciuman Anda di telinga dan lehernya," kata pakar seks Candida Royalle sekaligus penulis How to Tell a Naked Man What to Do.

Ketika Anda berhasil menggodanya, minta dia untuk mengatakan mengapa ia ingin Anda jadi wanita nakal untuknya. Katakan, ia tidak akan dibiarkan lepas sampai berhasil meyakinkan Anda.

Setelah dia memberikan alasan, lepaskan tangannya, berguling ke punggungnya, lalu izinkan dia untuk mengambil alih permainan. Anda telah menantang egonya, maka bersiaplah menikmati pengalaman seks menyenangkan.

Kenakan kostum nakal
Untuk menyuntikkan kenakalan lebih banyak pada sesi seks, kadang-kadang Anda harus mengeluarkan sisi lain diri Anda, yang lebih nakal dan menggoda.

"Salah satu cara wanita dapat benar-benar memamerkan seksualitasnya adalah dengan bermain di sisi yang berbeda dari kepribadian erotisnya," jelas Jamye Waxman, yang juga penulis Getting Off.

Kenakanlah satu set pakaian katun putih atau lingerie pink pucat. Atau Anda bisa mengikat rambut menjadi ekor kuda sambil mengenakan rok mini kotak-kotak dan kemeja yang diikat di bagian pusar ala anak sekolah.

Untuk menjadi wanita penggoda sempurna, kenakan lingerie berbahan tipis berenda warna merah atau hitam, dan jangan lupa tambahkan lipstik merah.

"Busana yang pas tidak hanya membantu Anda merasa seksi di momen seks saat itu, tapi juga merangsang visual dan memberinya inspirasi," tambah Waxman.

Dan sebagai seorang penggoda, bisikkan cara dan titik-titik di mana Anda ingin ia menyentuhnya.

Belajar bicara kotor
Erangan dan desahan (oh! oh!) mudah diucapkan. Ini adalah dialog kotor yang benar-benar menempatkan Anda berdua pada sesi seks nakal.

"Bicara kotor menambah pengalaman seks, membuat Anda berdua tetap terhubung secara emosional, dan membuat Anda lebih bergairah," kata Royalle. "Plus, pria benar-benar senang diberitahu apa yang harus dilakukannya di ranjang karena itu membantunya bisa melakukan setiap serangan dengan benar," tambahnya.

Cobalah sebaris kalimat, seperti "Kamu begitu/Kamu membuatku begitu …..(kata sifat)"; "Aku suka saat kamu menjilati leher saya”, dan sebagainya. Kemudian, beri dia penghargaan atas keberhasilannya, dengan mengatakan, "Oooh, hampir sampai..."(ftr)

Sumber: okezone.com

Pekerja Seks Paling Laris di Makassar

SIAPA pekerja seks paling laris di Makassar? Apakah yang paling cantik ataukah yang paling seksi? Suatu hari, saat terlibat dalam riset yang dilaksanakan Universitas Hasanuddin dan Unicef, saya pernah menanyakan itu pada beberapa pria hidung belang yang suka mangkal di Jalan Nusantara, kawasan prostitusi terbesar di Makassar.

Mulanya saya menganggap bahwa yang paling cantik adalah yang paling laris. Mulanya saya menganggap yang paling seksi adalah yang paling dicari. Tapi setelah mewawancarai sejumlah pria-pria tersebut, ternyata yang paling laris bukan yang paling manis, bukan pula yang paling seksi. Yang paling laris justru pekerja seks yang penampilannya biasa saja. Malah, penampilannya tidak istimewa. Beberapa di antaranya, tidak masuk kategori cantik.

Tak percaya? Saya pun demikian awalnya. “Rata-rata semua pria yang ke Jalan Nusantara tidak mau memilih yang paling cantik. Mereka pikir, pasti yang cantik banyak tamu tiap malam. Mereka lebih suka yang biasa-biasa saja, sebab yakin bahwa tamunya tidak banyak,” kata seorang teman yang tiga kali seminggu ke tempat tersebut. Masalahnya, masih kata teman, dikarenakan semua pria berpikiran sama, maka pekerja seks yang cantik-cantik justru kekurangan tamu. Sementara yang biasa-biasa saja, justru laris bak kacang goreng.

Ini agak menggelikan. Tapi ini fakta. Saya sendiri tidak terlalu percaya keterangan teman tersebut. Saya lalu melakukan triangulasi, yang dalam dunia penelitian adalah upaya untuk melakukan cek and ricek pada beberapa orang demi mendapatkan data yang lebih valid. Rata-rata para pria mengiyakan keterangan tersebut. Sehingga saya berkesimpulan bahwa di dunia malam seperti ini, nilai-nilai seperti kecantikan justru tidak menjadi satu-satunya variabel dalam menjatuhkan pilihan. Semua orang punya kriteria sendiri-sendiri yang dipengaruhi oleh preferensi kultural masing-masing. Bagaimanapun, istilah cantik bisa diinterpretasikan secara berbeda-beda bergantung pada faktor kebudayaan. Tidak ada definisi tunggal tentang cantik.

Kalaupun ada definisi yang sama tentang cantik, maka itu tetap saja tidak menjadi satu-satunya nilai yang mempengaruhi tindakan. Buktinya, yang cantik-cantik justru nganggur. Sementara yang biasa-biasa saja, bisa panen setiap malam.

Mungkin ini hanyalah kepingan kecil dari mitos-mitos dalam dunia hiburan malam. Selain mitos tentang kecantikan identik dengan banyak pakai, ada pula pria yang terjebak mitos bahwa pekerja seks yang masih muda akan lebih ”garing” sebab dianggap kurang pengalaman. Ini juga mitos. Di kalangan dunia malam, usia kadang tidak penting. Meskipun seorang pekerja seks sudah berusia agak tua, bisa saja jam terbangnya masih rendah. Sementara ada pula yang usianya masih 18 tahun, tapi setelah cek and ricek, jam terbangnya sudah bertahun-tahun.

Dalam dunia remang-remang seperti ini, para pria justru menjadi obyek yang juga gampang dibodohi. Banyak di antara mereka yang tidak mau sedikit menginvestigasi dengan siapa ia berkencan. Ia hanya berpikir, ”Saya datang, saya tembak, dan saya pulang.” Menurut hasil wawancara saya, para pria rata-rata ingin ditemani pekerja seks yang masih muda dan belum terlalu lama berkecimpung di dunia ini. Nah, dengan gampangnya para pengelola rumah hiburan memanipulasi usia karyawannya. ”Tuh, lihat yang sana. Kalau ditanya, umurnya 17 tahun. Tapi sebenarnya, dia udah 30 tahun dan punya tiga anak,” kata seorang teman sambil menunjuk seorang perempuan manis berkulit putih yang mengerling ke arahku, dalam satu kesempatan.

Saya rasa, mitos-mitos di dunia hiburan malam ini sangatlah banyak. Dan tidak mungkin untuk diurai dalam tulisan singkat ini. Mungkin pada kesempatan lain. Thanks.

Rabu, 19 Januari 2011

penomena kehidupan dunia malam surabaya

Fenomena kehidupan dunia malam surabaya Saat matahari terbenam di ufuk barat kota surabaya dari situ pula saya mulai merasakan gemerlap suasana kehidupan malam surabaya. Waktupun mulai beranjak malam,hinggar binggar dari salah satu sudut di pusat kota surabaya membuatku untuk mencoba menelusurinya.Dengan langkah gontai akhirnya saya sampai juga di depan pintu masuk sebuah tempat club and karaoke yang begitu ternama di surabaya, tanpa basa-basi lagi akhirnya kami masuk kedalam. suara alunan music trance begitu lekat menyapa para tamu yang datang.

Saya di sambut dengan hangat oleh para papi mami yang suda menunggu di depan pintu masuk ditawarkan harga eceran kualitas kuantitas seorang ladys kepada saya, langsung saya di suruh ikut melihat ladys dan aq waooo....Bagai mana tidak terkejut beautiful girl he... minta seperti apa model BMW, jaguar,ferrari banya modelnya sampai ngiler saya, hanya tunjuk saja uda dapat yang kita inginkan, satu boking hanya Rp600.000 itu hanya nemanin aja belum rooms nya yang besar bisa sampai RP300.000/1jam yang sedang bisa Rp100.000/1jam yang kecil Rp50.000/1jam.

Saat saya dengan teman2 sudah memilih.Lalu saya masuk kedalam tempat karaoke di sana bersenang2 membuat hati kita melonjak dengan berdegup kencan saat berganti alunan music dugem rasanya gimana ya, hutang-hutang kita bisa tidak terpikirakan lagi he...padahal tadi belum berangkat saya hutang sama tetangga saya ha...Langsung teman saya pesan minuman martil dan cemilan, sambil muter2 kepala dan ditemenin sama cewek2 yang bohai samapi teler Dan pembicaraan kami mulai menjurus ke sesuatu yang agak-agak mepet gitu........!! lalu kita akhirnya dimabuk oleh suasana dan kemolekan sang purel (ayam hidup) tanpa disangka dan diduga akhirnya kita lanjutin kedapur tuk sikat tuh ayam.......!! wuuiiiiii mak nyus deh pokoknya.

saat waitress nya sudah masuk di room saya dan teman saya beranjak pergi soalnya suda habis waktunya off ha... hanya tinggal bayarnya aja yang belum, waitress nya mengasikan selembar pucuk surat kepada kita eh......ternyata bon yang harus di bayar membuat mata dan dompet jadi capek dehh.. dan di hitung-hitung semuanya habis empat juta. kita bayar uang pas aja ya mas soalnya mepet banget uangnya ini ada uang untuk mas aq kasi uang hanya 10 ribuh doang itu pun untuk jaga2 beli bensin soalnya bensin mau habis.Tidak punya uang laganya masuk club malam terbesar lagi di kota surabaya (sok gaul loh..)he...he...he....

Sudah beres semua.Kami pulang dengan sepeda motor buntu saya dengan perasaan fly. Pada esok harinya saya bangun ehternyata tetangga saya suda nyatroni rumah saya, langsung saya ngumpet si bawah tempat tidur sambil memikirkan jalan keluar untuk bayar hutang.

Selasa, 18 Januari 2011

Kamar 315

Temui aku di Hotel H kamar 315, tapi sebelumnya telp dulu ya Dik Sakti, siapa tahu Mbak Ratna sedang keluar sebentar..." begitulah pembicaraan yang singkat yang maknanya dapat aku pahami dengan cepat. Oh ya, Mbak Ratna sudah mengenalku kurang lebih setengah tahun, tapi selama setengah tahun tersebut, kami hanya sebatas berteman, karena perbedaan tempat yang cukup jauh, aku di kota S sedang Mbak Ratna di kota J. Dia mengenalku dari Mbak Vian, ya semoga pembaca masih ingat dengan kisahku di "Gelora Di Kolam Renang". Tapi aku tidak tahu apa hubungan antara Mbak Vian dengan Mbak Ratna, menurut Mbak Vian sih hanya teman dari "milist groups" (aku lupa namanya), di situ Mbak Vian cerita tentang hubunganku dengannya. Dan Mbak Ratna minta bagaimana agar bisa dikenalkan denganku.

Singkatnya, pertemanan setengah tahun berjalan sebatas kirim e-mail dan telepon, tapi tentu saja dia yang telepon duluan. Mbak Ratna adalah janda beranak 2, dia bekerja di bidang Public Service sebuah perusahaan finance di kota J, tidak jelas bagaimana ia menjanda, yang pasti mantan suaminya orang melayu. Dari yang kubayangkan selama ini lewat pembicaraan telepon, fisiknya sedang-sedang saja, hanya suaranya, ya.. suaranya yang aku ingat selalu, berat dan serak, mungkin karena dia perokok berat.

Berbekal uang recehan, aku datang ke hotel H, dan melalui public phone, aku telepon ke kamar 315. Cukup lama nada dering telepon aku dengar dan tidak ada yang mengangkat, tiba-tiba...
"Halo..." lho kok suara laki-laki? pikirku.
"Maaf Mbak Ratna ada?"
"Sebentar, dari siapa ini?"
"Sakti, saya sudah janji untuk bertemu sore ini,"
"Tante, ada orang namanya Sakti, katanya mau ketemu..."
Terdengar suara mengeras memanggil nama Ratna. Tante? Siapakah gerangan laki-laki ini?
"Ya Dik Sakti, aduh maaf Tante masih terima Hand Phone dari teman di J, langsung aja deh naik."

Begitu pintu terbuka, aku kaget, ternyata bayanganku tentang Mbak Ratna meleset seratus persen! Umurnya 37 tahun, sedang aku saat itu masih 25 tahun, kulitnya coklat, tidak cantik, cenderung gemuk tinggi tubuhnya yang 160 cm dengan berat 75 kg.

"Wah maaf ya, kenalin ini saudara Mbak di S, namanya Andi, dia anak dari kakak Mbak yang paling tua, kebetulan sedang kuliah di sini ambil jurusan... apa Di?"
"Manajemen," jawab Andi singkat sambil berjabat tangan formal sekali.
"Semester berapa kamu Di?"
"Baru semester dua kok Tante."
"Oh ya ini Sakti, dia yang membantu Tante urusan kantor di S," jawabnya menutup-nutupi yang sebenarnya, dan aku mendukung apa yang dikatakannya.
"OK deh Tante, karena sudah ada Mas Sakti, Andi permisi dulu, besok keretanya jam berapa sih, biar Andi antar sama mama sekalian," tawaran Andi dijawab singkat Mbak Ratna.
"Ah, nanti aku telepon Mbak Ning deh, sekalian besok minta dijemput main ke rumahmu, salam buat mama dan papa ya, sampai ketemu besok."

Jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam,
"Sampai dimana tadi Sakti... oh ya, selamat berjumpa deh dengan Mbak Ratna? Bagaimana menurut Dik Sakti? Mbak Ratna gemuk ya? Hayoo jujur saja, nggak perlu bohong?"
"Iya, untuk ukuran Mbak Ratna memang tergolong gemuk, tapi nggak apa kok, lagian kami sudah akrab kan setengah tahun ini," aku mencoba mencairkan suasana.
Mbak Ratna menyulut sebatang rokok Mild dan menawariku,
"Terima kasih, aku lebih suka Dji Sam Soe Filter," sambil ikut merokok kepunyaanku sendiri.
"OK, sengaja aku tidak cerita fisik Tante, takut kalau Dik Sakti nggak mau ketemu."
"Ah Mbak Ratna salah mengira aku, aku tidak melihat wanita dari fisiknya kok, gemuk, kurus, cantik atau tidak, China atau Pribumi, pendek atau tinggi, yang penting permainannya"
Tiba-tiba aku langsung nyerocos.
"Lagi pula, aku juga tidak tampan dan bertubuh atletik kan? aku hanya laki-laki biasa yang beruntung bisa menemani beberapa wanita yang maaf lho Tante... seperti... Mbak Ratna ini."

Tiba-tiba, belum selesai rokok satu batang, Mbak Ratna langsung merangkulku dan melumat bibirku. Didekapnya tubuhku, dan terasa sesak nafasku karena tubuhnya yang gemuk langsung menindihku di tempat tidur. "Dik Sakti, sudah sembilan bulan ini Mbak Ratna belum merasakan sentuhan laki-laki, tolong Mbak Ratna ya... oohhkkk," suaranya yang berat dan serak memecahkan kesadaranku untuk ikut melayani permainannya. Bayangan tubuhnya yang gemuk sudah hilang dari pikiranku, karena untuk pertama kali ini, aku menemui wanita yang berani langsung tanpa pemanasan. Dan ciumannya aku akui sangat panas (mungkin karena sembilan bulan puasa). Belum selesai permainan pertama, Mbak Ratna sudah mulai menanggalkan pakaiannya satu persatu. Dan hebatnya, sambil melepas pakaian, tangannya yang satu tidak berhenti meraba kemaluanku yang masih rapat tertutup celana. Aku sudah tegang sejak ia mempermaikan kemaluanku.
"Ookkhhhh, Sakti, tunjukkan dong sama Mbak, kemaluan kamu, sudah tegang tuh... okkkhh yeesss,"

Tidak sampai satu menit, kami berdua sudah polos. Tubuh yang gemuk itu, berukuran payudara sedang-sedang saja, tetapi rambut kemaluannya jelas terawat sekali, panjang, lebat tetapi lurus, dan sudah basah karena terangsang. Batang kemaluanku langsung saja dituntun ke mulutnya, dan hisapannya... "Aaauu, pelan-pelan Mbak, sakiiit!" rupanya Mbak Ratna terlalu terburu-buru. Kubimbing dia untuk bermain pelan-pelan. "Terus Mbak! yaaa, teerrusss, ohh, pelan Mbak, ohh terus, nah begitu," sambil mukanya maju-mundur, burungku terus dijilati seperti es krim. Tidak perlu lama-lama menunggu, aku mulai ikut mempermainkan bibir kemaluannya.

Karena sudah basah, aku tidak perlu kerja keras untuk mengajaknya memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya. Dan rupanya Mbak Ratna masih ingin mengulum batang kemaluanku, walaupun sudah amat sangat keras dan tegang, apa boleh buat, aku hanya bisa menunggu giliran untuk menusuk lubang kemaluan yang sudah sangat basah itu.

"Ohhk my God, Mmmbakk," suaraku bergetar, karena sudah ingin memuntahkan sperma. Sepuluh menit hanya mengulum saja, segera kupercepat gerakan, dan agak tersedak Mbak Ratna semakin liar menghisap kemaluanku. Dan aku mengeluarkan sperma di mulut Mbak Ratna, tidak banyak, tapi cukup untuk memuaskan nafsuku yang pertama. Aku klimaks hanya dengan oral seks saja, dan Mbak Ratna masih mengulum habis sekalian membersihkan sisa sperma di kemaluanku. Dan lima menit kemudian, burungku sudah mulai bereaksi kembali. Kali ini Mbak Ratna semakin bernafsu, dan belum tegang benar, aku sudah dikangkanginya, posisiku di bawah, dan Mbak Ratna di atasku. Wah, aku hampir sulit bernafas, sepertinya (sialan) kali ini aku benar-benar habis dikuasai permainan Mbak Ratna.

Dengan dibimbing tangan kiri Mbak Ratna, burungku digenggam dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Mmhh... hangat terasa dan diikuti suara gesekan kemaluan dan dinding kemaluan sebelah dalam. Mbak Ratna mulai bergerak naik-turun, dan aku pasif saja menyaksikan apa yang sedang dikerjakan. "Oh ya... ohhkk yaaa, uuuchhh," Mbak Ratna sangat aktif sekali, gerakannya semakin tidak teratur, kini mulai bergerak maju-mundur, dan kadang-kadang menghentak, dan setengah melompat, seolah-olah ingin menancapkan burungku dalam-dalam ke lubang kemaluannya yang sudah sangat licin. "Dik Sakti adduhhh, gimana ini, oohhh ssshitt, aauuwww, ohhkk," entah teriakan apa lagi yang kudengar, Mbak Ratna semakin buas memainkan pinggulnya, tetapi sangat berirama dengan keluar-masuknya batang kemaluanku ke lubang kemaluan Mbak Ratna.

Tiba-tiba Mbak Ratna berputar membelakangiku dengan posisi masih di atas, dan batang kemaluanku tertancap di lubang kemaluannya, Mbak Ratna bertumpu dengan kedua kakinya dengan posisi jongkok kembali menaik-turunkan tubuhnya, ohhhkkk, sangat aktif sekali. Kini aku hanya melihat bagian pantatnya saja, sambil sesekali melihat gerakan kemaluanku yang sudah basah dilumuri cairan dinding kemaluan Mbak Ratna tampak keluar-masuk di lubang yang nikmat sekali. "Oocchh, please... huuhhh... hhuhhh... ooohh ohhhh," gerakannya makin cepat, dan kini jelas sangat tidak beraturan. Kasur seperti bergerak dihantam gelombang oleh permainan Mbak Ratna sedang aku hanya rebahan menikmati permainannya. Dan tiba-tiba, dia memperlambat gerakannya dengan hujaman ke bawah yang sangat keras, dengan demikian burungku menusuk sangat dalam ke mulut kemaluannya. "Aauuhh," sedikit sakit karena dipaksa.

Semakin lambat gerakan Mbak Ratna, tetapi suaranya makin kencang (semoga tidak terdengar sampai keluar). "Yeess... yesss.. yeess... uuhhh, aakkhh, aakhhh, oohhh, oh.. oh.. oh.. ohh.. yees, ouucchh.. oouucch, please, pleease... pleeeassee, aaoucchh, shhitt!" Hening, dalam sekali batang kemaluanku menusuk ke lubang kemaluan Mbak Ratna, dan dibiarkan tetap di dalam, sementara Mbak Ratna menggeliat, seolah ada gerakan otomatis di dinding kemaluannya yang mengurut-urut batang kemaluanku dengan gerakan menjepit dan melebar, menjepit kembali dan tiba-tiba hangat terasa, seperti ada cairan tambahan.

Ya, aku sampai pada puncak klimaksku, ketika dalam diam tersebut, ada gerakan otomatis dari dinding kemaluan Mbak Ratna, seolah-olah meremas kemaluanku dengan sangat teratur dan diselingi desiran cairan kental yang membuat licin, sehingga batang kemaluanku terasa berdenyut-denyut dipompa oleh dinding kemaluan Mbak Ratna. Dan kejadian yang singkat ini berlangsung kurang dari setengah jam, adalah permainanku yang terakhir di kota S. Sekarang aku sudah di J, sekota dengan Mbak Ratna. Tetapi sejak di kota J ini, justru aku tidak pernah lagi berhubungan dengan Mbak Ratna. Sejak kejadian yang pertama dengan Mbak Ratna, kami masih sempat bercinta 3 kali di kemudian hari, dan seperti permainan kami yang pertama, aku hanya diam saja menyaksikan permainan Mbak Ratna yang agresif dan kutunggu sesuatu yang istimewa, gerakan dinding kemaluannya, yang belum pernah kutemui dengan wanita yang lain.

Senin, 17 Januari 2011

Pelet Udin

Yeni ditugaskan sebagai pimpinan unit sebuah bank BUMD di sebuah kabupaten. untuk itu maka ia harus berpisah dengan suaminya yang bekerja sebagai dosen dan pengusaha di kota. Yeni menyewa sebuah kamar paviliun yang dihuni oleh seorang wanita tua yang anak-anaknya pada ke kota semua.

Pada hari pertama ia bertugas, banyak sekali kesan yang dapat di terimanya dari para bawahannya di kantor. Yeni pulang pergi ke kantor selalu menumpang bendi (delman) yang dimiliki oleh tetangganya yang bernama Udin, kebetulan Udin telah kenal baik dengan Mak Minah pemilik rumah yang ditempati Yeni. Udin seorang duda yang berumur kurang lebih 45 tahun, cerai dan tidak memiliki anak. Jarak rumah Udin dan Yeni memang jauh sebab di desa itu antara rumah dibatasi oleh kebun kelapa. Karena terlalu sering mengantar jemput Yeni, maka secara lambat laun ada perasaan suka Udin terhadap Yeni namun segala keinginan itu di buang jauh-jauh oleh Udin karena ia tahu Yeni telah mempunyai suami dan setiap minggu suami Yeni selalu datang, tingkah suami istri itu selalu membuat Udin tidak enak hati, namun ia harus pasrah bagaimanapun sebagai suami istri layaklah mereka berkumpul dan bermesraan untuk mengisi saat kebersamaan.

Udin setiap hari selalu melihat sosok keelokan tubuh Yeni tapi bagaimana caranya menaklukannya, sedang birahinya selalu minta dituntaskan saat bersama Yeni diatas bendinya. Kemudian timbullah pikiran licik Udin dengan meminta pertolongan seorang dukun, ia berkeinginan agar Yeni mau dengannya. Atas bantuan dukun itu, Udin merasa puas dan mulailah ia mencoba pelet pemberian dukunnya.

Siang saat Yeni menumpang bendi, Udin melihat paha Yeni yang putih mulus itu, kejadian itu membuat birahi Udin naik dan kejantanannya berdiri saat itu ia mengenakan celana katun yang longgar sehingga kejantanannya yang menonjol terlihat oleh Yeni, Udin malu dan berusaha membuang muka, sedang Yeni merasa tidak enak hati dan menutupkan pahanya, wajahnya bersemu merah ia merasakan bahwa batang kemaluan Udin itu memang besar dan panjang tidak seperti milik suaminya. Ia tahu pasti kalau bercinta dengan Udin akan dapat memberikan anak baginya serta kepuasan yang jauh berbeda saat bercinta dengan suaminya, memang saat akhir-akhir ini frekwensi hubungan seks dengan suaminya agak berkurang dan suaminya cepat selesai, telah 2 tahun menikah belum ada tanda-tanda ia hamil ini semakin membuat ia uring-uringan dan kepuasan yang dia harapkan dari suaminya tidak dapat Yeni nikmati. Sedang kalau ia melihat sosok Udin tidaklah sebanding dengannya karena status sosial dan intelektualnya jauh dibawah suaminya ditambah face-nya yang tidak masuk katagorinya di tambah lagi kehidupan Udin yang bergelimang dengan kuda kadang membuatnya jijik, namun semua itu dibiarkannya karena Yeni butuh bantuan Udin mengantar jemput, ditambah Udin memang baik terhadapnya.

Kalau dilihat sosok Yeni, ia seorang wanita karier berusia 27 tahun dan ia telah bekerja di bank itu kurang lebih 4 tahun, ia menikah dengan Beni, belun dikaruniai anak, tingginya 161 cm, rambut sebahu dicat agak pirang, kulit putih bersih dan memiliki dada 34B sehingga membuat para lelaki ingin dekat dengannya dan menjamah payudaranya yang montok dan seksi.

Dengan berbekal pelet yang diberikan gurunya, Udin mendatangi rumah Yeni. Malam itu gerimis dan Udin mengetuk pintu rumah Yeni. Kebetulan yang membukakan pintu adalah Yeni yang saat itu sedang membaca majalah.

"Eee... Bang Udin tumben ada apa Bang?" tanya Yeni.
"Ooo... saya ingin nonton acara bola sebab saya tidak punya televisi apa boleh Bu Yeni?" jawab Udin.
"Ooo.. boleh.. masuklah.. Bang.. langsung aja ke ruang tengah, televisi disitu.." Yeni menerangkan sambil ia menutup pintu. Diluar hujan mulai lebat.
"Sebentar ya Bang?" Yeni ke belakang, membuatkan minum untuk Udin. Udin duduk diruangan itu sambil melihat televisi.

Tidak berapa lama Yeni keluar membawa nampan berisi segelas air dan makanan kecil, sambil jongkok ia menyilakan Udin minum. Saat itu Udin sempat terlihat belahan dada Yeni yang mulus sehingga Udin berdesir dadanya karena kemulusan kulit dada Yeni. Sambil minum Udin menanyakan, "Mak Minah mana Bu, kok sepi aja?"

"Ooo Mak Minah sudah tidur," jawab Yeni.
"Bagaimana kabarnya Bang?" Yeni membuka pembicaraan. "Baik-baik saja," jawab Udin sambil melafalkan mantera peletnya. Sambil menonton Udin berulang-ulang mencoba manteranya, saat itu Yeni sedang asyik membaca majalah.

Merasa manteranya telah mengenai sasaran, Udin berusaha mengajak Yeni bicara tentang rumah tangga Yeni dan suaminya, diselingi ngomong jorok untuk membuat Yeni terangsang.

Bu, sudah berapa lama Ibu kawin dan kenapa belum hamil?" tanya Udin.

"Lho malu saya Bang, soalnya suami saya sibuk dan saya juga sibuk bekerja bagaimana kami mau berhubungan dan suami saya selalu egois dalam bercinta." jawab Yeni menjelaskan.

"Oh begitu? bagaimana kalau suami ibu jarang datang dan ibu butuh keintiman?" tanya Udin.

"Jangan ngomong itu dong Bang, saya malu masa rahasia kamar mau saya omongin ama Abang?" jawab Yeni.
"Bu Yeni, saya tau Ibu pasti kesepian dan butuh kehangatan lebih-lebih saat hujan dan dingin saat ini apa Ibu nggak mau mencobanya?" Udin berkata dengan nada terangsang.

"Haa.. dengan siapa?" jawab Yeni, "Sedang Beni suamiku di kota," timpalnya.

"Dengan saya.." jawab Udin.

"Haaa gila! masa saya selingkuh?" Yeni menerangkan sambil mengeser duduknya. Udin merasa yakin Yeni tidak menolak jika ia memegang tangannya.

"Jangan lah Bang, nanti dilihat Mak Minah." Yeni mengeser duduknya.

"Oooh.. Mak Minah udah tidur tapi..?" jawab Udin memegang tangan Yeni dan mencoba memeluk tubuh mulus itu. Sambil mencoba melepaskan diri dari Udin Yeni beranjak ke kamar, ia memang berusaha menolak namun pengaruh dari pelet Udin tadi telah mengundang birahinya. Ia biarkan Udin ikut ke kamarnya. Saat berada di kamar, Yeni hanya duduk di pingir ranjangnya dan Udin berusaha membangkitkan nafsu Yeni dengan meraba dada dan menciumi bibir Yeni dengan rakus sebagaimana ia telah lama tidak merasakan kehangatan tubuh wanita. Udin berusaha meremas dada Yeni dan membuka blous tidur itu dengan tergesa-gesa, ia tidak sabar ingin menuntaskan birahinya selama ini. Sementara mulutnya tidak puas-puasnya terus menjelajahi leher jenjang Yeni turun ke dada yang masih ditutupi BH pink itu. Sementara Yeni hanya pasrah terhadap perbuatan Udin, ia hanya menikmati saat birahinya ingin dituntaskan.

Kemudian tangan Udin membuka tali pengikat BH itu dari belakang dan terlihatlah sepasang gunung kembar mulus yang putingnya telah memerah karena remasan tangan Udin. Dengan mulutnya, Udin menjilat dan mengigit puting susu itu sementara tangan Udin berusaha membuka CD Yeni dan mengorek isi goa terlarang itu. Udinpun telah telanjang bulat lalu ia meminta Yeni untuk mengulum batang kemaluannya, Yeni menolak karena batang kejantanan Udin panjang, besar dan baunya membuat Yeni jijik. Dengan paksa Udin memasukan batang kejantanannya ke mulut Yeni dengan terpaksa batang kejantanan itu masuk dan Yeni menjilatnya sambil memainkan lidah di ujung meriam Udin. Udinpun tidak ketinggalan dengan caranya ia memainkan lidahnya di liang kewanitaan Yeni, lebih-lebih saat ia menemukan daging kecil di belahan liang kewanitaan itu dan dijilatinya dengan telaten sampai akhirnaya setelah berualng-ulang Yeni klimaks dan menyemburkan air maninya ke mulut Udin. Saat lebih kurang 20 menit Udinpun memuncratkan maninya ke mulut Yeni dan sempat tertelan oleh Yeni.

Kemudian Udin mengganti posisi berhadap-hadapan, Yeni ditelentangkannya di ranjang dan di pinggulnya diletakkan bantal lalu ia buka paha Yeni dengan menekuk tungkai Yeni ke bahunya. Sambil tangannya merangsang Yeni kedua kalinya Udinpun meremas payudara Yeni dan mengorek isi liang kewanitaan Yeni yang telah memerah itu, lalu Yeni kembali dapat dinaikkan nafsunya sehingga mudah untuk melakukan penetrasi. Bagi Udin inilah saat-saat yang di tunggu-tunggunya, paha yang telah terbuka itu ia masukkan batang kejantanannya dengan hati-hati takut akan menyakiti liang kewanitaan Yeni yang kecil itu. Berulang kali ia gagal dan setelah sedikit dipaksakan akhirnya batang kejantanannya dapat masuk dengan pelan dan ini sempat membuat Yeni kesakitan.

"Ouuu... jangan keras-keras Bang, ntar berdarah," kata Yeni. "

Sebentar ya.. Yen sedikit lagi," kata Udin sambil mendorong masuk batang kejantanannya ke dalam liang kewanitaan sempit itu. Dengan kesakitan Yeni hanya membiarkan aksi Udin itu dan mulutnya telah disumbat oleh bibir Udin supaya Yeni tidak kesakitan.

"Ooouu.. ahh.. ahhh.. aahhh.." hanya itu yang terdengar dari mulut Yeni dan itu berlangsung lebih kurang 17 menit dan akhirnya Udin menyemburkan air kenikmatannya dalam liang kewanitaan Yeni sebanyak-banyaknya dan ia lalu rebah di samping Yeni hingga pagi.

Permainan mesum itu berlangsung tiga kali dan membuat Yeni serasa dilolosi tulang benulang hingga ia merasa harus libur ke kantor karena ia tidak kuat dan energinya terkuras oleh Udin malam itu.

Sejak kejadian itu hampir setiap kesempatan mereka selalu melakukan hubungan gelap itu, karena Yeni telah berada dibawah pengaruh pelet Udin dan saat suaminya datang Yeni pandai mengatur jadwal kencannya sehingga tidak membuat curiga suami dan masyarakat di desa itu, mereka kadang-kadang melakukan hubungan seks di gubuk Udin yang memang agak jauh dari rumah penduduk lainnya. Yenipun rajin menggunakan pil KB karena ia juga takut hamil karena hubungan gelapnya itu dan suatu hari ia terlupa dan ia positif hamil, ia amat gusar dan karena pintarnya Yeni memasang jadwal dengan suaminya maka suaminya amat suka cita dan padahal Udin tahu benih itu adalah anaknya karena hampir tiap ada kesempatan ia melakukanya dengan Yeni sedang dengan suaminya Yeni hanya sekali 20 hari dan tidak rutin.

Akhirnya anak Yeni lahir di kota karena saat akhir kehamilannya, Yeni pindah ke kota sesuai permintaan suaminya, tidak ada kemiripan anaknya denagn Beni yang ada hanya mirip Udin. Sejak Yeni berada di kota, secara sembunyi-sembunyi Udin menyempatkan diri untuk berkencan dengan Yeni karena Yeni sudah tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh pelet Udin

Minggu, 16 Januari 2011

Ita Teman Kantorku

Cerita ini dimulai ketika aku bersama 2 orang teman sekantorku mendapat training ke Singapura untuk mempelajari produk software baru. Kami bekerja di Bank Swasta terkenal di bagian Information Technology.

Aku, Edwin dan Ita menginap di Hotel Orchard di Orchard Road, Aku dan Edwin satu kamar sharing di Lantai 10. Sedangkan Ita di Lantai 6. Setibanya di Hotel kami beristirahat sejenak, kemudian kami bertiga melakukan survey tempat lokasi training untuk hari senin esoknya. Ternyata tempat training kami tidak terlalu jauh dari tempat kami menginap, dari Hotel kami jalan ke station MRT Orchard dan berhenti di station MRT Bugis.., kemudian dapat melanjutkan dengan berjalan kaki.

Selesai meninjau tempat training kami kembali ke Orchard, di tengah perjalanan Ita bertanya kepadaku.
Ita: "Ricky kamu tahu gak.., tempat jual kondom yang aneh-aneh di Singapore".
Aku: "Oh tahu gue.., itu dekat Lucky Plaza.., lu mau ke sana?"
Ita: "Iya donk ke sana yuk kita lihat-lihat", Kata Ita antusias sekali.
Edwin: "Ngapain ke sana.., jauh-jauh di Jakarta juga banyak."
Ita: "Yang disini lain.., banyak yang aneh-aneh".
Aku: "Iya.., deh Win.., kita lihat saja kesana.., lagian lu ngapain bengong di hotel".

Akhirnya kami bertiga ke condo di Lucky Plaza. Ita membeli kondom yang bisa menyala kalau malam. Sedangkan Edwin acuh tak acuh.., karena dia memang type aliran lurus tidak suka yang aneh-aneh, sedangkan Ita aku perhatikan, sepertinya sangat senang melihat barang-barang di sana. Matanya tampak mengawasi boneka berbentuk alat kelamin pria, dia sepertinya ingin beli, tapi malu sama Edwin.

Setelah itu kami bertiga menelusuri mall-mall sepanjang Orchard Road, Isetan, Takasimaya dll. Tak terasa kami bertiga sudah mengelilingi pertokoan hampir 3 jam, dan hari sudah sore.
Ita: "Aduh kaki gue, pegal banget deh.., ngaso dulu yuk".
Kami bertiga berhenti dulu sambil duduk dan merokok di taman. Wah, pemandangan di Orchard asyik-asyik. cewek di sana memakai bajunya berani.., paha dan tonjolan buah dada rasanya sudah hal biasa di sana.

Sedang asyik-asyiknya melihat tonjolan 'kismis' di baju cewek yang lewat, mendadak Edwin mengajak pulang, "Yuk Rick kita balik ke Hotel".
Ita tersenyum mengejekku, "Elu ganggu si Ricky aje.., Win.., orang lagi nikmat-nikmat ngeliat pemandangan".
Waduh ketahuan saya lagi ngeker oleh Ita.., ternyata dia memperhatikanku dari tadi.
Edwin: "Habis gue bosan.., dari tadi cuma duduk-duduk doang.., mendingan balik ke Hotel.., bisa tidur bisa ngaso".
Ita: "Sebentar lagi deh Win.., gue kagak kuat jalan.., kalau dipijitan nikmat kali yach?".
Aku: "Boleh entar gue pijitin deh, tapi bayarnya berapa?".
Ita: "Sambil tersenyum menggoda.., tapi pijitinnya nikmat kagak?".
Aku: "Dijamin merem-melek deh.., saking asyiknya".
Ita: "Huh.., Gombal".
Aku: "Tidak percaya boleh coba".

Ketika Jam sudah menunjukkan pukul 19:30 perutku terasa lapar sekali, aku ajak Edwin keluar untuk mencari makan di luar. Dia menolak alasannya capek. Lebih baik pesan di restauran hotel aja aku bel Ita, dia mau tapi kakinya pegal-pegal. Aku rayu dan kubilangi nanti dipijitin deh.
Ita: "Benar yach.., awas kalau bohong".

Kami bertemu di Lobby, Ita memakai baju kaos yang lehernya rendah sekali sehingga tampak buah dadanya yang putih dan kenyal. Di tengah perjalanan aku coba menggandeng tangan Ita waktu menyeberang jalan, dia tidak menolak. Permulaan yang baik kataku dalam hati. Sewaktu perjalanan pulang ke hotel Ita menempelkan tubuhnya ke badanku, sambil berkata: "Rick.., gue sudah kagak kuat jalan nich.
Aku: "Mau gue gendong".
Ita mencubit perutku, "Dasar laki-laki cari kesempatan aje", sewot Ita
Aku: "Bukan cari kesempatan, tapi gue mau tolongin kamu".

Akhirnya kami berdua jalan sambil berpelukan. Tangan Ita memeluk pinggangku dan tanganku memeluk pinggang Ita
Wangi parfum dari tubuh Ita membangkitkan naluri kelaki-lakianku. Tanpa kusadari penisku mulai bereaksi bangkit berdiri. Tanganku mulai jahil dan turun perlahan-lahan ke pantat Ita, yang padat dan bulat. Aku lihat respon Ita apakah dia marah?, ternyata diam saja. Wah, sepertinya dia mau juga pikirku sehingga aku makin berani saja.

Saat kami berdua di lift, tanganku merayap lagi dan menelusuri pantat Ita dan mengikuti alur celana dalamnya. Dia diam saja. Aku makin berani saja dan kucoba bergerak ke pangkal pahanya. Tiba-tiba dia bereaksi mencegah perjalananku menuju sasaran sambil berkata, "Eit.., Jangan nakal yach", tapi tanpa ada ekpresi marah dari wajahnya. Akhirnya Ita berhenti di lantai 6, kembali ke kamarnya sedangkan aku ke Lantai 10

Setiba di kamar kulihat Edwin sedang tiduran sambil membaca buku. Aku menonton TV sambil berbaring dan melamun bagaimana caranya untuk mendekati Ita. Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22:00, kulihat Edwin mulai mengantuk. Aku mencoba tidur tapi tidak bisa karena pikiranku sudah dipenuhi fantasi-fantasi aroma parfum Ita, yah bukit kembarnya yang bulat terawat walupun dia sudah mempunyai anak 3 orang. Juga pantatnya yang wow kalau dipegang sepertinya bisa mem-ball. Wow, pokoknya nikmat di coba.
Dari pada pusing-pusing akhirnya aku keluar kamar mau merokok, karena Edwin tidak merokok. Sehingga tidak enak kalau aku merokok di kamar. Sambil menghisap asap rokok aku memutar akal bagaimana caranya agar bisa kencan dengan Ita yang jinak-jinak merpati, sepertinya nurut, tapi bikin panasaran. Akhirnya aku mendapatkan ide.

Aku naik ke lantai 6 dan aku tekan bel kamar 606.., ting-tung-ting-tung tidak lama kemudian pintu dibuka setengah dan Ita melongok dari dalam. Waduh.., Ita sudah memakai baju daster yang tipis, dimana di bawah cahaya lampu tampak lekuk tubuhnya yang aduhai seolah-olah hanya mengenakan BH dan celana dalam saja, makin membuat dadaku sesak napasnya.

Ita: "Ada apa Rick?".
Aku: "Gue sakit perut nich.., lu ada obat gak?".
Ita: "Elu sich makannya rakus", kemudian dia mempersilakan aku masuk

Sewaktu dia hendak mengambil obat dia membelakangiku. Tampak punggungnya yang putih mulus, ingin rasanya aku mencium punngung tsb.

"Nich Rick minum ini", dia memberi obat Pao Chee Pill.., aku sebenarnya tidak sakit perut, tapi demi misi dan tujuan aku tegak saja obat tsb.

Ita: "Elu belon tidur Rick?"
Aku: "Belum Ta.., susah nich tidurnya".
Ita: "Edwin sudah tidur?"
Aku: "Udeh kali.., dia tadi gue lagi keluar aje.., sudah mau molor.
Ita: "Gue juga kagak bisa tidur.., kaki sama badan pegal semua.., kaya habis kerja bakti.
Ita kayanya mancing soal pijit-memijit lagi.
Aku: "Udeh sini gue pijitin.., bayarnya makan siang besok aje.., oke setuju?
Ita: "Jangan ah nanti ketahuan Edwin.
Aku: "Edwin kan di kamarnya.., lagian.., kita memang ngapain? orang pijitin doang.
Ita tersenyum malu..
Ita: "Ya deh boleh juga, tapi yang nikmat yach.., sambil tengkurap di ranjang.
Aku: "Pokoknya sip deh.., tapi ada body lotion gak?"
Ita: "Ada tuh di meja".

Aku mulai memijat Ita dari jari kaki ke betis dan Ita tampaknya menghayati pijatanku sampai di pantat Ita.
Aku: "Ta, buka bajunya nanti kotor.., kena lotion.
Ita: "Gak usah deh Rick.., cukup kaki saja".
Aku: "Kalau dipijit tuh tidak boleh tanggung-tanggung nanti malah kagak nikmat".

Ita menuruti juga permintaanku. Aku memijat dari betis ke pantat, kadang-kadang jari-jariku nakal menyentuh lembah bukit rayanya yang masih dibalut oleh celana dalamnya. Dia tampak kegelian dengan terlihat pantatnya yang menggerinjal dan keras.

Kemudian tanganku menjelajahi punggungnya yang halus seperti sutra, sesampainya di tali BH-nya dengan cepat tanganku melucuti kancing BH-nya. Ita mendadak hendak bangun dan berucap, "Jangan Rick..!

Aku tahan punggung Ita, " Jangan takut Ta gue kagak ngapa-ngapain.., lu bisa teriak kalau gue macem-macem dan gue bisa dihukum mati di sini, percaya deh sama gue". Ita akhirnya menurut juga. Tampak di mataku sosok tubuh yang indah serta leher yng jenjang. Ingin rasanya kedua tanganku menyusup ke bawah punggung dan memegang kedua gunung kembar yang mancung lembut dan kenyal. Tanpa terasa ular nagaku mengeras kencang sekali, sekan-akan hendak berontak dari celanaku.

Pijatanku beralih lagi ke jari kaki dan terus menggelosor menuju punggung. Tapi terhalang oleh celana dalam.
Perlahan-lahan kugigit celana dalam yang berwarna cream tsb dengan gigiku dan kutarik ke bawah

"Jangan Rick.., jangan..".
Ita mencoba menahan laju celana dalamnya, tetapi yang tersentuh tangannya adalah rambutku.
"Rick jangan dong.., ah..".
Aku: "Tenang Ta tidak apa-apa nanti pijitinnya bisa meluncur dari atas ke bawah, kalau kagak celanamu kotor tuh..", rayuku. Ita tampaknya juga sudah mulai terangsang dengan pijatan-pijatanku, akhirnya dia pasrah.

Kutarik CD-nya dengan gigiku sampai ke bawah dan tercium olehku aroma lembah bukit raya Ita.., dan kulihat CD Ita ada bercak pulau, rupanya Ita sudah sangat terangsang. Tampak olehku semak belukar Ita yang tertata rapi bagai rumput peking dan belahan goanya yang berwarna merah muda dan lembab oleh cairan. Otakku sudah tidak terkontrol lagi. Kusergap Goa Ita dengan kedua bibirku.., terasa di pipiku sentuhan semak belukar Ita yang halus dan aroma vaginanya yang menyengat.

Ita: "Rick jangan.., jangan.., jangan..", sambil tangannya memegang rambut di kepalaku. Aku tidak peduli, kumasuki liang surgawinya dengan ujung lidahku. Terasa cairan aneh di ujung lidahku dan aroma yang menyengat. Tubuh Ita menggigil hebat dan pantatnya menegang karena menahan geli yang tidak tertahankan. Tangannya yang tadinya mencoba menahan laju serangan mulutku sekarang berbalik menekan kepalaku agar terbenam ke dalam vaginanya. Aku makin bersemangat memainkan ujung lidahku menyapu dinding vagina Ita dan kadang-kadang kugigit perlahan gumpalan 2 butir daging di vagina Ita.
Ita hanya bisa berseru lirih, "Rickk.., jangan.., jangan.., Rickk.., ohh jangan".
Tapi gerakan tangan dia dengan apa yang dikeluarkan dari mulutnya sangat berlawanan. Karena sudah tidak kuat menahan serangan lidahku yang bertubi-tubi. Akhirnya Ita membalikkan tubuhnya sehingga sekarang dia dalam posisi telentang dimana tadinya dalam posisi tengkurap dan kedua kakinya melingkar di leherku sambil kedua tangannya menjambak rambutku dan menekan keras kepalaku ke arah daerah terlarangnya yang sudah basah sekali. Dia menekan kepalaku dan menaik-turunkan pinggulnya ke wajahku seakan-akan wajahku hendak dibenamkan ke vaginanya.
"Rick.., ss ohh Riick.., Ohss.., Ricckk!

Tiba-tiba terasa olehku cairan hangat mebanjiri vaginanya sampai mukaku ikut lengket terkena cairan tsb, rupanya Ita sudah mencapai klimaksnya. Tubuhnya mendadak kaku dan kepalaku ditekan keras sekali ke arah vaginanya sampai-sampai aku tidak bisa bernapas. Setelah itu pegangan Ita mengendor sehingga aku bisa mengangkat kepalaku dari jepitan kedua belah pahanya yang sintal dan kenyal. Momentum tsb tidak kusia-siakan aku cepat-cepat melepas bajuku dan celanaku. Sekarang aku telanjang dengan penis yang menantang ke arah Ita. Aku naik ke ranjang dan kudekatkan penisku yang besar dan kekar ke arah wajah Ita. Ita tampak tersenyum puas masih dalam posisi telentang. Dengan sigap digenggamnya batang penisku ke dalam genggaman tangannya yang halus dan di kulumnya kedua biji penisku ke dalam mulutnya, "Slop.., slop.., slop..", terdengar bunyi air liur dari mulut Ita. Tubuhku menggigil dengan hebatnya dan tampak kepala penisku semakin membesar dan mengkilap.

Kemudian lidah Ita menyapu perlahan-lahan dari kedua buah salak sampai kepala penisku. Lalu mengulum kepala penisku yang besar dan mengkilap ke dalam mulutnya sampai mulutnya seperti penuh sesak oleh kepala penisku. Dia memaju-mundurkan mulutnya diikuti oleh gerakan pinggulku maju-mundur ke arah muka Ita, "Slop.., slop.., slop.., ckk.., ahh Taa.., Ahh Taa.., Taa.., aa.., Oouhh".

Tiba-tiba terasa olehku kegelian yang sangat-sangat luar biasa, dimana terasa kepala penisku seolah-olah membengkak dan bersamaan dengan itu keluarlah lahar yang panas dari lubang kepala penisku, "Cret.., crett, cerst, ccrest.., crestt.., cretss", tidak terhitung olehku berapa kali aku menyemprotkan lahar panas ke mulut Ita. Terlihat cairan putih kental meleleh dari mulut Ita membanjiri wajahnya, lalu tubuhku ambruk di samping Ita.

Kamis, 13 Januari 2011

Anak mantan Ibu Kost

Cerita sex Anak mantan Ibu Kost, Pengalaman aku kali ini berawal beberapa tahun yang lalu, sekitar tahun 1993 – 1996. Saat itu aku baru saja mendapatkan kerjaku di kota Surabaya sehingga untuk mendapatkan rumah dalam waktu dekat tidak mungkin aku lakukan karena terus terang saja, aku belum mendapatkan tabungan yang cukup untuk membeli rumah. Akhirnya aku putuskan untuk kost didaerah dekat kantor. Cerita sex terbaru hanya ada di sexceritadewasa.com.

Akhirnya aku dapatkan tempat kost yang aku inginkan, perlu pembaca ketahui, nenek kostku mempunyai cucu perempuan yang saat itu masih berada dibawah bangku SMP, sebut saja namanya Endah. Endah adalah sosok yang mengasyikkan jika dilihat, walaupun dia masih dibangku SMP, Endah mempunyai bentuk tubuh yang montok dan setelah aku banding-bandingkan, Endah mirip dengan seorang selebitris di Indonesia yang masih single sampai sekarang. Oya, sebelumnya namaku Dandy, 30 tahun seorang karyawan di salah satu perusahaan di Surabaya.

Singkat cerita, tanpa terasa 2 tahun sudah aku menjalani masa kostku dan karena aku termasuk orang yang supel, aku cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Dan karakter aku itu membuat Endah yang semakin hari semakin ranum dan sexy, tergila-gila dengan aku. Sampai suatu hari aku beranikan diri untuk mencium bibirnya, diluar dugaanku Endah membalas dengan buasnya. Sampai akhirnya aktivitas itu menjadi kegiatan rutin antara aku dengan Endah, sepulang kantor atau memanfaatkan waktu-waktu sepi di kost-kostan. Setiap melakukan hal itu, tanganku yang bandel juga tidak lupa menyelinap di balik CD nya dan sedikit menggesek-gesekan jari telunjukku di ujung clitorisnya. Dan walaupun aku hanya menggesekkan adik kecilku tetapi setiap aktivitas itu, aku selalu mencapai klimaks. 4 tahun ternyata waktu yang sedikit untuk menikmati hal itu. Sampai akhirnya aku harus keluar dari kost-kostan dan Endah harus kuliah di kota dingin Malang.

Setelah sekian tahun lamanya aku tidak mendengar kabar tentang Endah, di tahun 2001 aku iseng-iseng call Endah di rumahnya dan walhasil dari obrolan pertama di telepon tersebut, aku dapatkan nomor phone dia di Malang dan juga dia memberikan nomor HP. Akhirnya kita berdua sering kontak via telephone, walaupun aku sudah berstatus nggak bujang lagi, tetapi dia tetap saja bilang kalau masih sayang sama aku. Sampai akhirnya kita janjian untuk ketemu saat dia week end, karena setiap hari itu Endah selalu rajin pulang ke Surabaya.

Pucuk ditunggu ulam pun tiba, dengan perasaan deg-degan akhirnya aku bertemu dengan sosok Endah yang dulu masih lugu dan centil, sekarang tumbuh menjadi gadis yang sexy, sintal dengan ukuran bra 34. Waw, semakin aku menelan ludah setiap melihat tubuhnya yang sexy.
“Mas Dandy, gimana khabarnya,” tanya Endah merusak pikiranku yang jorok.
“Ee.. baik, bagaimana dengan kamu?” jawabku gugup.
Kita berdua bercerita panjang lebar setelah sekaian lama nggak ketemu, Sampai akhirnya aku harus antar dia balik ke rumahnya di sUrabaya.
“En, kamu sudah punya pacar..?” tanyaku.
“Lagi blank nih Mas.. ” jawab Endha tangkas
“O yah, kamu masih inget nggak saat aku ajarin kamu berciuman dulu?” godaku.
“Ihh, Mas Dandy emang bandel kok,” sambil mencubit lenganku.
“Aow..,” aku meringis kesakitan.
“Kamu mau nggak kalau aku terusin pelajarannya,” tanyaku sekali lagi.
“Mau aja asal Mas yang ajarin,” jawaban Endah membuat aku merinding.

Setelah kita bercanda dan bercerita panjang lebar, akhirnya aku menawarkan diri untuk ketemu minggu depannya lagi.
“Endah, minggu depan ketemu lagi yuk,” ajakku.
“Boleh deh Mas..,” jawab Endah dengan ceria.
“Tapi nginep ya di hotel?” godaku.
“Lho ngapain?” Endah balas bertanya.
“Katanya mau lanjutin pelajarannya..” aku mencoba memancing .
“Nakaall Mas Dandy.. nih.”

Tanpa terasa akhirnya Endah harus turun di dekat rumahnya.
“Ma kasih ya Mas, sampai ketemu minggu depan,” sambil pamit Endah mengecup pipiku. Alamak, darah mudaku bergejolak menerima sentuhan bibirnya yang mungil. Aku perhatikan lenggak-lenggok pinggulnya meninggalkan mobil starletku, sembari aku membayangkan seandainya aku bisa menikmati tubuh kamu Endah, duh betapa bahagainya diriku.

Satu minggu tanpa terasa aku lewatin, sampailah aku ketemu dengan Endah. Kali ini aku sudah booking hotel berbintang di pinggiran kota untuk satu malam. Tepat pukul 16.30, sepulang kantor aku bergegas mengemasi pekerjaan aku dan meluncur di tempat yang sudah kita sepakati bersama.
Bulu kudukku merinding saat dia memasuki mobilku, parfumnya yang harum sontak menggugah saraf kelaki-lakianku.

Tanpa pikir panjang, aku segera meluncur menuju hotel yang sudah aku booking sehari sebelumnya. Jujur saja, buat Endah ini adalah hal yang pertama masuk di hotel, sehingga dia sedikit kaku untuk lingkungan yang ada. Setelah chek ni, aku bergegas menuju lift untuk langsung ke kamar.
“Mas, aku mau mandi dulu ya..?” pinta Endah.
“Oke silahkan, apa mau aku mandiin,” godaku.
“Nggak ah, nakal Mas Dandy nih..” sambil menjawab seperti itu, Endah bergegas menuju kamar mandi, dengan dibalut sehelai handuk, Endah berjalan gontai menuju kamar mandi. Mataku benar-benar tidak bisa berkedip melihat pemandangan tubuh Endah yang benar-benar menggairahkan. Pikiranku melayang saat membayangkan kemolekan tubuhnya.

20 menit berikutnya Endah keluar kamar mandi dengan menggunakan gaun tidur yang tipis, hingga membuat darah sex aku naik ke ubun-ubun. Akan tetapi aku berusaha mengendalikan gejolak nafsuku di depan Endah karena memang di depan dia, aku adalah figur seorang kakak yang baik.
“O ya Endah, kamu mau makan apa sekalian pesannya,” tanyaku untuk menutupi gejolak bathinku.
“Terserah Mas deh,” jawabnya.

Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul 20.15 menit dan tanpa terasa kami sudah bercerita panjang lebar, untuk sekedar melepas kangen. Kita berdua bercengkrama, bercanda cerita tentang apapun, sampai akhirnya..
“En, kamu serius mau lanjutin pelajarannya,” tanyaku serius.
“He eh Mas Dandy,” jawabnya.
“Endah..” aku tidak meneruskan pertanyaanku karena dengan cepat aku langsung menyerbu bibir Endah yang mungil.
“Mas..” Endah mendesah sambil memeluk badanku erat, tangannya yang bandel mulai meraba daerah sensitifku, sesekali memainkan rambutku. Endah mengelus kudukku sehingga membuat aku terangsang hebat.
Lidah Endah yang nakal, sesekali mengimbangi lidahku yag menjelajah seluruh bibirnya. Jemariku mulai bergerilya untuk melepas pengait BH Endah. Pengait BH nya terlepas,
“Mas.. kamu memang guru yang baik,” sambil aku benamkan dalam-dalam wajahku dalam belahan payudaranya yang montok.

Sekitar 15 aku bercumbu dengan Endah, aku semakin penasaran dengan apa yang ada dibalik CD nya. Dengan perlahan aku mulai berusaha membuka CD yang dikenakan oleh Endah dan kegiatan aku semakin mudah karena Endah berusaha mengangkat pantatnya sehingga memudahkan aku untuk mempreteli CD nya. Alamak! bulu yang tumbuh masih halus sekali dan baunya wow.. ranum sekali segar, tanpa berpikir panjang aku segera membuka kedua pahanya dan mengunci dengan lenganku sehingga vagina Endah yang masih merah terpampang jelas didepan mataku. Dengan usapan halus, lidahku yang bandel mulai menjelajahi setiap mm permukaan vagina Endah.

“Oh.. Mas Dandy.. asyik sekali Mas.. ughh,” rintih Endah saat lidahku mulai nakal menguak lubang surganya. Tubuh Endah seperti cacing kepanasan menerima setiapa jilatan lidahku, hisapan lidahku dan sesekali mengangkat pantatnya saat lidahku masuk dalam-dalam lubang vaginanya. Sesekali tangannya meremas rambutku yang sedikit gondrong, dan hal itu membuat gairahku semakin naik.
“Mas Dandy.. enak sekali Mas.. oh.. kenapa nggak dulu-dulu Mas,” rengek Endah sambil melihat lidahku sedang mengerjai vaginanya. Clitorisnya yang semakin membesar memudahkanku untuk membuat Endah melayang. Ternyata Endah type orang yang mudah orgasme terbukti 15 menit pertama dia mengerang sambil menaik turunkan pantatnya.
“Mas.. Mas Dandy, Endah kebelet pipis Mas.. aduh,” rintih Enda.
“Pipis aja sayang di mulut Mas..” jawabku.
“Mas.. aduh.. Endah nggak kuat..” Endah menjerit lirih sambil menggapitkan kedua pahanya di kepalaku. Dengan cekatan aku langsung membuka lebar mulutku dan cairan yang keluar begitu banyak sehingga aku merasakan minum air putih.
“Aduh Mas Dandy.. sudah sayang.. uh.. nikmat sekali Mas, kamu memang pandai dalam bercinta aakhh..” kata Endah. Aku tidak mendengar kan rintihannya, karena aku berkonsentrasi untuk ronde berikutnya karena aku ingin Endah merasakan nikmatnya bercinta dengan aku.

Setelah cairan yang keluar aku berihkan dengan cara aku jilatin, Endah kembali terangsang saat clitorisnya aku gesek dengan batang kemaluanku.
“Wow.. panjang sekali Mas Dandy.. aku suka banget.”
Endah mulai menjilati dan mengulum batang kemaluanku, sepertinya dia sangat pandai mengoral cowok.
“Aakhh.. Endah.. kamu pinter tuh,” erangku.
Endah tidak menjawab pujianku, dia semakin lahap menelan dan mengulum serta meghisap penisku, aku merem melek setiap penisku masuk dalam mulutnya.

Dasar aku, dengan kecepatan yang tidak diduga, aku langsung meraih selangkangan Endah sehingga posisi kamu menjadi 69. Kita berdua saling membuat rangsangan pada daerah-daerah yang sensitif.
Tidak selang berapa lama,
“Mmm, Mas Dandy.. aku.. pipis lagi.. oh..” Endah menggelepar kedua kalinya menerima serangan lidahku dan aku tidak tinggal diam, segera aku membalikan tubuh Endah dihadapanku dan,
“Endah kamu masih virgin?” tanyaku.
“Mungkin sudah tidak Mas,?” jawab Endah.
Aku sedikit kaget sembari bertanya, “Siapa yang lakukan pertama?”
“Aku pernah jatuh Mas, terus ngeluarin darah.”
Sambil membisikna kata mesra, aku berusaha mencari lubang untuk adik kecilku yang sudah mulai menegang 7 kali lipat dari biasanya. Dengan bantuan sisa cairan yang masih ada di sekitar vagina Endah, penisku mulai mencari lubangnya dan bless.
“Mas Dandy.. enak sekali sayang.”
Endah membantu mempermudah aku untuk memasukan penisku, sambil mendekap tubuhku, dia mulai memutar pinggulnya, sehingga penisku terasa ada yang memijit.
“Ooh.. Mas Dandy, kenapa tidak dari dulu kau berikan kenikmatan ini padaku..” Endah berkelenjotan menerima sodokan penisku.
“Crek crekk crek” penisku keluar masuk dalam lubang vaginanya yang sudah mulai becek dan basah kuyup.
“Mas.. Endah, pipis lagi.. ahh..” Endah menjerit panjang saat orgasme yang ketiga diraihnya.

Aku sudah tidak mempedulikan keadaan dia yang masih lemas setelah 3 kali orgasme, aku langsung membalik tubuh Endah sehingga posisi Endah sekarang seperti doggi style. Dengan leluasa aku bisa mengentot Endah dari belakang dengan keringat bercucuran.
“Mas.. kamu memang jago.. ooh.. uughh..” Endah merintih saat penisku masuk semua sampai pangkal batang kemaluanku. Tangannya yang halus hanya bisa mencengkeran seprei hotel saat menahan kenikmatan yang aku berikan. Pikiranku hanya satu, aku harus bisa memberikan kepuasan yang abadi untuk Endah, sehingga kalau dia butuh lagi pasti mencariku.

45 menit sudah pergumulan ini terjadi, entah berapa kali sudah Endah orgasme. Sampai akhirnya aku sendiri sudah merasakan klimaks sudah di ubun-ubun.
“Endah.. Mas mau keluar nih..,” rintihku.
“Iya Mas, jangan dikeluarin didalam ya Mas..,” pinta Endah.
“Iyaa.. sayang.. duh, tubuh kamu benar-benar montok sayang.. uughh.”
Aku merintih saat dia mulai meggoyang untuk ke sekian kalinya, gila gadis muda yang dulu aku kenal masih lugu, sekarang sudah menjadi pasanganku untuk bercinta.
“Endah.. ohh Mas keluar..,” secepat kilat aku mencabut penisku dan mengarahkan ke mulut Endah.
“Aowww..” spermaku muncrat diwajah Endah. Endah menjilati penisku dengn lahap sampai tidak tesisa sedikitpun spermaku yang keluar.
“Mas, kamu memang guru jempolan.. aku sudah 9 kali orgasme, Mas Dandy baru sekali.. kamu hebat Mas,” cerita Endah.
“Kamu suka sayang,” tanyaku.
“Suka banget, kamu maukan selalu berikan kenikmatan itu untukku?” balas Endah bertanya.
“Iya sayang, aku janji memberikan kenikmatan itu.”

Endah memelukku dan membimbing aku untuk ke kamar mandi, dan dalam kamar mandipun aku juga melakukan lagi sampai pukul 3 dini hari. Sangat romantis bercinta dengan mantan anak ibu kost, karena dia juga baru pertama ini mengalami orgasme yang luar biasa dan sampai sekarang aku masih kontak-kontak sama dia, tepatnya saat dia butuh, aku segera atur jadwalku.